"Kesepakatan kerja samaini sudah dirintis dengan kedatangan Duta besar Filipina untukIndonesia Maria Isleta ke Kota bitung," kata Mantiri, di Bitung, Senin.
Akses pelayaran itu, kata dia, jalur laut ekspor impor secara langsung dengan mengoperasionalkan kapal RoRo (roll-on, roll-off) rute Bitung, Sulawesi Utara- General Santos City, Filpina.
Jalur laut ini, kata Mantiri, perlu dioptimalkan untuk meningkatkan arus barang dan penumpang di kedua wilayah terutama ke General Satos adalah pusat Perikanan terbesar yang ada di Filipina.
Mantiri mengatakan, pihak pemkot memberikan penjelasan tutorial kepada perwakilan pemerintah Filipina akan potensi dan perkembangan Kota Bitung yang sangat dinamis dan potensial.
"Kerjasama sama dibidang perekonomian tersebut dapat memberikan dampak positif di bidang perikanan dan pertanian,karenakan semakin terbukanya ekspor dari Sulawesi Utara ke negara tetangga itu," ungkap Mantiri.
Menurut Mantiri, pembukaan jalur perdagangan baru itu dapat menunjang kemajuan perkembangan perekonomian Kota Bitung di masa mendatang.
Mantiri lebih lanjut mengatakan, pada April 2017 dalam perencanaan akan ada percakapan pengusaha Indonesia khususnya yang ada di kota Bitung untuk pengenalan produk/barang bisnis.
"Hal ini juga dalam menjalin komunikasi guna memantapkan launching kapal RORO sesuai rencana pada tanggal 27 April mendatang oleh Presiden Jokowi dan Presiden Duterte di Davao City Mindanao," ungkap Mantiri.
Mantiri menambahkan, Duta besar Filipina dan rombongan dari negara tetangga itu juga sudah menunjau secara langsung akan pelabuhan Hub Port Internasional Bitung serta pelabuhan perikanan Kota Bitung.
Pewarta: Fidel Malumbot
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017