Negara (ANTARA News) - Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, Bali, menangkap pimpinan dan anggota Geng Naga Hitam, yang kerap membuat ulah dengan melempar kaca truk yang melintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk.
"Kami sengaja menyebar anggota untuk mengintai pelaku pelemparan truk yang belakangan meresahkan. Dari pengintaian itu, kami menangkap pelaku yang tergabung dalam Geng Naga Hitam ini yang anggotanya rata-rata masih remaja," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooi, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, ada delapan orang yang tergabung dalam Geng Naga Hitam diamankan, namun dari pemeriksaan hanya lima orang yang melempar truk, sementara sisanya hanya membonceng mereka dengan sepeda motor.
Terungkap dan digulungnya Geng Naga Hitam yang pimpinan maupun anggotanya asal Kelurahan Pendem ini, menurutnya, berawal dari anggota kepolisian yang curiga dengan remaja berboncengan sepeda motor dengan membawa buah pohon palem, Sabtu (21/1) malam.
"Anggota ini melihat mereka melemparkan buah palem itu ke arah truk. Lalu dilakukan pengejaran, dan mereka tertangkap di jalan raya yang masuk wilayah Desa Baluk," katanya.
Dari dua orang ini, diperoleh pengakuan untuk menangkap enam pelaku lainnya, yang rata-rata merupakan anak putus sekolah.
Sejak bulan September 2016 hingga Januari 2017, setidaknya ada tiga unit truk dan satu rumah makan yang kacanya mereka lempar dengan batu hingga pecah.
Korban pelemparan geng ini antara lain kaca Rumah Makan Sinar Aceh milik M. Jubir Abdulah dengan kerugian Rp2 juta, truk yang dikemudikan Irfan Sumarsono dengan kerugian RP1.350.000, truk yang dikemudikan Mohamad Ichsan dengan kerugian Rp3 juta karena kaca depannya pecah, dan truk yang dikemudikan Slamet Dodi Prasetyo dengan kerugian Rp4 juta.
Gaksa alias Gran (16), ketua geng ini mengaku, sekelompok remaja ini sering berkumpul di jogging track Gedung Kesenian Ir Soekarno, namun membantah kalau mereka sering mengkonsumsi minuman beralkohol.
Ia juga mengatakan, nama Geng Naga Hitam bukan mereka yang memberikan, tapi oleh orang-orang yang kenal dengan mereka, yang baru terbentuk sekitar dua bulan terakhir.
Yusak mengatakan, usia pelaku berbeda-beda ada yang dewasa namun ada juga yang masih anak-anak, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan institusi lain termasuk kejaksaan.
Selain pelaku, polisi juga menyita barang bukti satu unit sepeda motor Honda Scoopy Nopol DK4883EP, satu buah botol minuman berenergi, tiga buah batu dan sisa buah palem.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017