Moskow (ANTARA News) - Rusia telah mengurangi produksi minyaknya sebanyak 100.000 barel per hari, kata Menteri Energi Alexander Novak pada Sabtu (21/1), menjelang pertemuan penting di Wina.

Di bawah perjanjian historis November tahun lalu, kartel minyak OPEC sepakat mengurangi produksi guna mendongkrak harga minyak.

Negara-negara non-OPEC, khususnya Rusia, tapi tidak dengan Amerika Serikat, mengikuti langkah itu dan sepakat pada Desember untuk memangkas produksi.

Kedua perjanjian tersebut meningkatkan harga minyak sekitar 20 persen menjadi di atas 50 dolar AS per barel, namun kenaikan itu dihambat kekhawatiran mengenai penerapan kesepakatan dan naiknya produksi minyak serpih Amerika Serikat.

Menurut warta kantor berita AFP, komite yang mengawasi kepatuhan terhadap perjanjian tersebut dijadwalkan bertemu di Wina pada Sabtu.

Rusia sebelumnya berjanji mengurangi produksi hariannya sebanyak 300.000 barel pada paruh pertama 2017.

"Kami sudah mengurangi rata-rata 100.000 barel per hari," kata Novak dalam pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita RIA Novosti.

Perusahaan-perusahaan minyak Rusia akan bekerja "sesuai jadwal" untuk mewujudkan pemangkasan produksi yang disepakati menurut Novak, yang akan menghadiri pertemuan komite pengawas kepatuhan.

Dia juga akan bertemu dengan Menteri Energi Arab Saudi Khaled al-Falih menurut juru bicara pemerintah Rusia yang dikutip oleh Ria Novosti.

"Kami melakukan apa yang kami bisa lakukan untuk berpartisipasi dalam penerapan kesepakatan yang dicapai dengan Organisasi Negara-Negara Pengeskpor Minyak dan anggota non-kartel," tambah Novak. (mu)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017