Indonesia berharap bantuan ini dapat membantu menciptakan kondisi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan inklusif di Myanmar, khususnya Rakhine State
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia adalah bentuk dukungan konstruktif bagi pembangunan inklusif di negara bagian Rakhine, Myanmar.
"Indonesia memilih untuk mengambil langkah konstruktif membantu Myanmar dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan pembangunan di Rakhine State," ujar Menlu Retno Marsudi, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam acara penyerahan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk masyarakat Rakhine State pada Sabtu, 21 Januari 2017.
Dalam acara tersebut, Menlu RI menegaskan bahwa baik secara bilateral maupun melalui ASEAN Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk membantu pembangunan inklusif di Myanmar.
Menlu RI juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengikuti dari dekat berbagai perkembangan di Rakhine sejak terjadinya penyerangan kepada pos polisi pada 9 Oktober 2016, dan Pemerintah Indonesia telah memilih untuk mengambil langkah konstruktif.
"Dalam waktu dua bulan saya telah berkunjung ke Myanmar tiga kali tidak saja untuk bertemu dengan State Counselor Daw Aung San Suu Kyi, namun juga berbicara dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatahui cara terbaik membantu Rakhine State," tutur Menlu Retno.
Menlu RI juga menyampaikan harapan agar bantuan yang diberikan dapat dinikmati oleh seluruh komunitas di Rakhine State, khususnya Komunitas Muslim.
Menlu Retno pun menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus membantu Myanmar dalam jangka menengah dan panjang, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, kewirausahaan, serta demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
"Indonesia berharap bantuan ini dapat membantu menciptakan kondisi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan inklusif di Myanmar, khususnya Rakhine State," jelas Retno.
Presiden Joko Widodo sebelumnya melepas secara langsung pengiriman bantuan untuk Rakhine dari pelabuhan Tanjung Priok pada 29 Desember 2016. Bantuan kemanusiaan tersebut, terdiri atas 10 kontainer yang berisi mie instan, tepung gandum, makanan balita, dan sarung.
Bantuan diterima oleh Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye dan disaksikan oleh Menteri Utama Rakhine U Nyi Pu. Bantuan Indonesia akan langsung disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan, khususnya di beberapa lokasi pengungsian.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017