Kita semua memiliki hak Amandemen."

Washington (ANTARA News) - Aktivis liberal yang memprotes pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump bentrok dengan polisi di Washington DC pada Jumat waktu setempat, dan untuk sementara memblokir beberapa pintu.

Sekitar 900.000 orang diperkirakan memenuhi Taman National Mall yang menghadap Gedung Capitol, di mana Trump akan dilantik.

Massa juga memadati rute parade di sepanjang Pennsylvania Avenue menuju Gedung Putih serta berbagai titik lokasi lainnya di Washington pusat.

Para pengunjuk rasa yang berafiliasi dengan kelompok yang disebut "Disrupt J20" saling berpegangan tangan memblokir beberapa pos pemeriksaan keamanan yang mengarah ke area pelantikan.

Beberapa dari mereka diamankan oleh pihak anti-kerusuhan dari kepolisian yang menggunakan helm dan pelindung tubuh.

Alli McCracken (28) dari "Disrupt J20" mengatakan bahwa kelompok itu menyuarakan kekecewaannya terhadap komentar kontroversial Trump tentang perempuan, imigran ilegal dan Muslim.

"Kami memiliki banyak orang dari berbagai latar belakang yang menentang imperialisme AS, dan kami merasa Trump akan melanjutkan warisan itu," kata McCracken.

Para pendukung Trump kemudian muncul karena terpengaruh oleh protes tersebut.

"Kita semua memiliki hak Amandemen. Jadi, saya tidak benar-benar peduli tentang protes selama tidak ada yang menyentuh saya, " kata Bob Burns (56), dari Rosedale, Maryland, mengacu pada jaminan kebebasan berbicara yang diatur dalam Konstitusi AS.

Dia mengenakan pita militer yang disematkan di topi bisbolnya, demikin diberitakan Reuters.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017