Banda Aceh (ANTARA News) - Banyak rumah bantuan dari berbagai lembaga donor di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan tidak berpenghuni, mengakibatkan bangunan itu terlantar dan mulai ditumbuhi rumput liar. Pemantauan ANTARA News di kawasan pesisir Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu, sebagian rumah permanen itu tampak tidak dihuni meski pembangunannya diperkirakan telah selesai sekitar tiga sampai empat bulan lalu. Rumah-rumah tanpa penghuni itu seperti di Desa Lamteh, Lam Awe, Lamteungoh, Lam Iseik dan Gurah serta Lamkeumok, Kecamatan Peukan Bada. Beberapa warga menyebutkan rumah yang tidak dihuni itu dikarenakan sebagian pemiliknya masih engan kembali ke desa asal atau ada yang masih menyewa di desa lain yang tidak tersentuh bencana tsunami, 26 Desember 2004. "Ada warga kami yang belum berani tinggal di desa asal trauma akibat tsunami, sehingga rumahnya dibiarkan terlantar jika tidak ada penyewa," kata Sofyan, warga Peukan Bada. Selain itu, tambahnya, ada rumah yang pemiliknya adalah yatim piatu dan hingga kini masih tinggal bersama keluarga orangtuanya di desa lain. "Karena pemiliknya masih kecil dan tinggal bersama saudara dari orang tuanya di desa lain, maka bangunan rumah bantuan itu tidak dihuni," kata Sofyan. Ia juga menyatakan tidak bisa dipungkiri jika rumah baik bantuan lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias yang tidak berpenghuni itu karena penerima bantuan tersebut memperoleh lebih dari satu unit. Dipihak lain, dia menjelaskan tidak sedikit juga rumah bantuan tersebut telah disewakan pemiliknya kepada orang lain yang datang dan menetap di wilayahnya pasca tsunami.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007