Berdasarkan rekaman CCTV, lift memang sedang dalam posisi bergerak turun dan sempat berhenti di lantai ground (lobby) tapi pintu lift tidak bisa dibuka.
"Saat itu lift mengalami overshoot dan sempat turun sekitar 50 cm sampai mengenai spring area di pit lift yang menyebabkan getaran pada sangkar lift. Jadi tidak benar pemberitaan yang menyatakan lift jatuh," kata Corporate Secretary BRI Hari Siaga, Jumat.
Saat ini, pihak BRI masih terus berkoordinasi dengan penanggung jawab pemiliharaan lift terkait insiden ini. Lift yang bermasalah tersebut langsung diturunkan dan pihak pemelihara mendatangkan para ahli dari Jepang untuk melakukan investigasi menyeluruh. Penyebab pasti dari insiden ini masih dalam penyelidikan dari pihak terkait.
Insiden lift di Gedung BRI ini terjadi Jumat siang dan tidak membuat aktivitas perkantoran di Gedung BRI II terganggu. Pengguna gedung tetap beraktivitas seperti biasa.
Bank BRI senantiasa akan memperketat pengawasan terhadap vendor atau pihak ketiga yang melakukan pengelolaan lift di semua unit kerjanya. "Kami tak ingin kejadian ini terulang," tutur Hari.
Setelah insiden ini, safety audit akan segera dilakukan untuk semua unit lift di Gedung BRI II. Selain itu, Bank BRI juga memastikan pemeliharaan lift di Gedung BRI II masih terus dilakukan secara berkala.
"Bank BRI terus menjadikan Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) atau Health Safety Environment (HSE) sebagai kaidah atau prosedur operasional di semua unit kerja Bank BRI," tutup Hari.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017