Jakarta, 20 Januari 2017 (Antara) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan pemberitaan terkaitnya jatuhnya lift dari lantai 11 di Gedung BRI II tidak benar. Berdasarkan rekaman CCTV lift, saat kejadian, lift sedang dalam posisi bergerak turun dan sempat berhenti di lantai ground (lobby) tapi pintu saat itu tidak dapat dibuka.
“Saat itu lift mengalami overshoot dan sempat turun sekitar 50 cm sampai mengenai spring area di pit lift yang menyebabkan getaran pada sangkar lift. Jadi tidak benar pemberitaan yang menyatakan lift jatuh” ungkap Hari.
Saat ini, pihak Bank BRI masih terus berkoordinasi dengan penanggungjawab maintenance lift terkait insiden ini. Lift yang bermasalah tersebut langsung di grounded dan pihak maintenance lift juga mendatangkan para ahli dari Jepang untuk melakukan investigasi menyeluruh. Penyebab pasti dari insiden ini masih dalam penyelidikan dari pihak terkait.
Insiden yang terjadi siang hari tadi (20/1) tidak membuat aktivitas perkantoran di Gedung BRI II terganggu. Pengguna gedung tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Bank BRI senantiasa akan memperketat pengawasan terhadap vendor atau pihak ketiga yang melakukan pengelolaan terhadap lift di semua unit kerjanya. “Kami tak ingin kejadian ini terulang,” tutur Hari. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk terus melakukan pemeliharaan dan pengawasan aktif terhadap semua aset Bank BRI.
Setelah insiden ini, Safety Audit akan segera dilakukan untuk semua unit lift di Gedung BRI II. Selain itu, Bank BRI juga memastikan pemeliharaan lift di Gedung BRI II masih terus dilakukan secara berkala.
Keselamatan dan kenyamanan pekerja terus menjadi prioritas dari Bank BRI. “Bank BRI terus menjadikan Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) atau Health Safety Environtment (HSE) sebagai kaidah atau prosedur operasional di semua unit kerja Bank BRI,” tutup Hari.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017