Kampala (ANTARA News) - Uganda telah menahan lebih dari 100 orang mantan anggota kelompok M23 yang berusaha untuk kembali ke negara tetangganya, Republik Demokratik Kongo, melanggar kesepakatan untuk melakukan demobilisasi setelah kekalahan mereka pada 2013, kata pemerintah, Kamis.
Mantan petempur itu, yang telah tinggal di tempat-tempat penampungan di Uganda setelah bertahun-tahun bertempur dalam kekacauan di bagian timur Kongo, dijemput di bagian barat Uganda di wilayah Mbarara ketika mereka mencoba menyelinap ke Kongo dengan menyamar, kata juru bicara pemerintah.
Pemerintah Kongo melaporkan kelompok itu bergerak pekan lalu di tengah meningkatnya penolakan kepada Presiden Kongo Joseph Kabila, yang telah memutuskan untuk tetap di kantor sekalipun mandatnya berakhir bulan lalu. Aksi protes telah meningkatkan kekhawatiran terjadinya perang saudara.
"Pasukan keamanan Uganda menghentikan empat kendaraan di Mbarara yang membawa 101 mantan petempur M23 dalam perjalanan mereka ke Republik Demokratik Kongo," kata juru bicara Ofwono Opondo dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan mantan petempur itu telah ditahan setelah mereka tertangkap basah mencoba menyamarkan identitas mereka, menambahkan bahwa mantan pemberontak itu melanggar kesepakatan yang dicapai pada tahun 2014 yang menyebutkan agar mereka tetap tinggal di tempat-tempat penampungan di Uganda.
Uganda awalnya membantah, dengan menteri mengatakan pada Reuters pekan ini dia tidak tahu atau peduli jika pemberontak menghilang. Pernyataan pada Kamis adalah konfirmasi pertama Uganda terhadap pergerakan itu.
"Itu menegaskan informasi yang kami miliki sejak tiga hari lalu," kata Menteri Luar Negeri Kongo Leonard She Okitundu.
"Untuk kami, itu adalah hal yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Uganda bersedia bekerja sama dengan Kongo untuk menghindari serangan kelompok bersenjata. "
Opondo mengatakan 270 mantan petempur M23 masih berada di Bihanga Barracks di Uganda, tetapi menambahkan bahwa 40 kelompok yang terpisah melarikan diri seminggu yang lalu dan keberadaan mereka masih belum jelas.
Para pemberontak telah berada di tempat-tempat penampungan untuk petempur yang didemobilisasi di Uganda menyusul kekalahan mereka. Sebelumnya, M23 adalah kelompok bersenjata yang terbesar di negara itu dan mengendalikan sekelompok besar kawasan pertambangan Kongo di bagian timur.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017