"Patilano adalah petinju pertama yang akan berhadapan dengan Tibo di atas ring, dengan tujuan memperbaiki peringkat sebagai jalan untuk ikut serta memperebutkan juara dunia," kata Armin di GOR Cendrawasih, Jakarta, Jumat.
Sebelum bisa menantang juara dunia kelas terbang ringan, lanjut Armin petinju berusia 26 tahun tersebut paling tidak harus bertanding melawan dua petinju internasional lainnya setelah Patilano.
"Dan itu setidaknya dilaksanakan tahun ini, karena target pribadi petinju sendiri tahun ini menjadi juara dunia," ujarnya.
Tibo sendiri merasa mampu menghadapi Rene Patilano dan mengharapkan dukungan semua pihak dalam laga yang sudah dipersiapkannya selama dua bulan latihan intensif-nya.
"Saya siap untuk pertarungan esok hari dan mengharapkan semua pihak mendukung saya dalam merintis jalan menuju juara dunia ini," ujar Tibo di lokasi yang sama.
Tibo yang memiliki gaya petarung tersebut mengaku akan berhati-hati dalam menghadapi Rene Patilano yang memiliki gaya petinju lambat.
"Saya harus hati-hati karena petinju lambat biasanya memiliki pukulan sangat keras," kata dia.
Pertarungan Tibo versus Patilano ini juga sebagai penanda dicabutnya sanksi dari WBC untuk Indonesia sejak 2013, menyusul kematian petinju muda Tubagus Setia Sakti.
Sebelum petinju yang kini berada di peringkat 22 WBC dan 10 WBA tersebut bertanding, akan digelar delapan partai tambahan dari petinju-pentinju nasional seperti Jhon Fox Rubah, Defri Palulu, Arief Bleder, Ilham Flanker Leoisa, Kichang Kim, dan lainnya.
Partai tambahan yang akan dimulai pukul 16.00 WIB tersebut digelar sebagai ajang para petinju tersebut memperbaiki peringkat nasional mereka di masing-masing kelas.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017