Usul itu disampaikan Marsudi dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 19 Januari 2017, yang membahas masalah komunitas minoritas muslim Rohingya di Myanmar.
Selain menyampaikan keprihatinan terhadap situasi di Rakhine State, menurut dia, langkah pertama yang dapat dilakukan negara-negara OKI adalah menawarkan bantuan guna mencegah situasi di Rakhine State menjadi semakin buruk.
Langkah kedua, negara anggota OKI diharapkan dapat merangkul pemerintah Myanmar secara konstruktif. Kemudian untuk langkah ketiga, pemerintah Indonesia mengusulkan agar negara anggota OKI dapat bekerjasama dengan organisasi kawasan, seperti ASEAN, dalam menangani berbagai aspek terkait isu Rakhine.
Terkait langkah kerja sama OKI dengan ASEAN, dia telah menyampaikan hasil dari Pertemuan Retreat Menlu ASEAN di Yangoon pada 19 Desember 2016.
Untuk langkah keempat, pemerintah Indonesia meminta agar negara anggota OKI dapat menjadi mitra pembangunan ekonomi Myanmar, termasuk kemungkinan kerja sama dengan Islamic Development Bank.
Dalam pernyataannya, Marsudi kembali mengulang kesediaan Indonesia berperan sebagai jembatan bagi upaya untuk mencari solusi yang berkelanjutan, termasuk untuk membantu komunitas muslim di Rakhine.
"Hanya dengan mengambil langkah konstruktif dan inklusif, OKI dapat berkontribusi dalam membuat situasi di Rakhine State lebih baik," ujar dia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017