Taipei (ANTARA News) - Taiwan mengancam akan memboikot Olimpiade Beijing 2008 jika China menghina negara tersebut dengan memperlakukan Taiwan sebagai provinsi China, kata satu surat kabar, Sabtu, mengutip perdana menteri Su Tseng-chang. "Kedaulatan Taiwan seharusnya tidak direndahkan. Jika China merendahkan status tim Taiwan dengan menyebutnya tim `China-Taiwan`, Taiwan tidak akan menghadiri Olimpiade Beijing 2008," tulis Liberty Times mengutip Su seperti yang diungkapkan pada parlemen, Jumat. "Taiwan harus menghadiri Olimpiade sebagai sebuah negara atau anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Status Taiwan seharusnya tidak direndahkan," kata Su. Su membuat ancaman tersebut sehari setelah Taiwan menolak perjalanan estafet obor Olimpiade 2008, dengan mengatakan bahwa pengaturan tempat-tempat persinggahan rute estafet tersebut memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China, bukan negara terpisah. China ingin obor tersebut datang ke Taiwan dari kota di Vietnam Ho Chi Minh City dan berangkat dari Taipei ke Hong Kong dan Macau sebelum masuk bagian dalam China. Tetapi Taiwan ingin obor itu datang dari negara ketiga dan berangkat ke negara ketiga dari Taipei, untuk menunjukkan Taiwan adalah tempat persinggahan internasional - bukan domestik - dari perjalanan estafet tersebut. China dan Taiwan telah berpisah sejak akhir perang saudara China pada 1949. China memandang Taiwan sebagai provinsi yang melepaskan diri tetapi Taiwan menyatakan sebagai negara berdaulat yang saat ini diakui oleh 24 negara. Perselisihan mengenai kedaulatan Taiwan juga mengimbas pada olahraga, karena China memaksa Taiwan, yang secara formal bernama Republik China, untuk mengubah namanya dalam IOC menjadi Chinese-Taipei dan menghadiri event olahraga internasional itu di bawah nama tersebut. Taiwan menganggap nama itu merendahkan mereka karena secara tidak langsung menyatakan Taiwan sebagai bagian dari China. Tetapi pada tahun-tahun belakangan ini, China sedang berusaha mengganti Chinese-Taipei dengan China-Taipei, permainan kata-kata yang kurang berarti bagi orang asing yang membawa arti mendalam bagi Beijing. Sementara "Chinese" menunjukkan China, orang China dan segala sesuatunya China, "China" berarti China sebagai satu negara. Taiwan dan China masih punya waktu satu tahun untuk menyelesaikan perbedaan mereka mengenai perjalanan obor Olimpiade dan nama tim Taiwan pada Olimpiade Beijing. Saat tali persahabatan antara pemerintah Taiwan dan China masih tegang, partai oposisi Taiwan Partai Nasionalis China (Kuomintangor KMT) mendorong dilakukannya rekonsiliasi dan membentuk reunifikasi Taiwan-China. Pada Sabtu, ketua kehormatan KMT Lien Chan dan presiden China Hu Jintao bergabung membuka forum lintas-perbatasan dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan. Ini merupakan pertemuan ketiga Lien-Hu sejak 2005. Sekitar 500 pebisnis Taiwan menghadiri forum itu. "Fokus dari forum ini adalah untuk mendiskusikan hubungan langsung udara dan laut, menghubungkan pariwisata dan pertukaran pendidikan. Keinginan kami untuk melebarkan pertukaran dan mempromosikan kerjasama," kata Hu. Senada dengan Hu, Lien mengatakan bahwa Taiwan dan China seharusnya mengganti konfrontasi dengan konsultasi dan dialog. "Itu cara yang benar dan itu adalah motivasi untuk meningkatkan hubungan," katanya, seperti dikutip DPA. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007