Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui organisasi sayapnya Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa menyatakan ingin mengembangkan potensi generasi millenial, atau yang dikenal dengan generasi usia produktif, sebagai bonus demografi yang bermanfaat bagi pembangunan Indonesia ke depan.
Upaya itu ditempuh dengan meresmikan sebuah Kantor Pusat Generasi Millenial di Jakarta, guna memaksimalkan koordinasi organisasi untuk mengembangkan potensi generasi millenial.
"Kantor pusat ini merupakan sarana anggota Garda Bangsa untuk membangun kreatifitas, masivitas, dan koordinasi dengan lebih baik. Terutama terkait pengembangan potensi ledakan jumlah penduduk usia produktif, atau generasi millenial," ujar Ketua Umum DKN Garda Bangsa Cucun A Syamsurijal saat peresmian kantor di Jakarta, Kamis.
Menurut Cucun, generasi millenial merupakan masa depan Indonesia yang akan menjadi bonus pembangunan. Generasi millenial yang dekat dengan teknologi dinilai mampu mengarahkan potensi kaum muda sebagai kekuatan politik riil sekaligus subyek utama pembangunan nasional.
"Mereka tidak hanya sebatas menjadi pemilih dari sisi politik. Usia produktif harus kita tempatkan sebagai bonus demografi yang akan membawa kepada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi," jelas Cucun.
Dia menekankan, generasi muda, inovasi, dan pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab merupakan kunci menuju penguatan posisi kaum muda dalam menyukseskan pembangunan nasional.
"Kondisi aktual ini turut mendorong organisasi DKN Garda Bangsa untuk membahas lebih mendalam potensi generasi millenial dengan pembangunan sarana Kantor Pusat Generasi Millenial," kata dia.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hadir dalam kesempatan itu menambahkan organisasi Garda Bangsa juga merupakan ujung tombak bagi PKB untuk Pemilu 2019.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu meyakini dengan kerja keras organisasi sayap tak terkecuali Garda Bangsa, pada 2019 perolehan kursi PKB di DPR akan melonjak.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017