Ternate (ANTARA News) - Laga terakhir Persiter di paruh musim kompetisi divisi utama Liga Djarum Indonesia wilayah Timur melawan Persmin Minahasa yang berakhir 0-0 di stadion Gelora Kie Raha Ternate, Sabtu sore, dinodai oleh ulah pendukungnya sendiri. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0 itu, pendukung Persiter melempari Suharyanto, asisten wasit menggunakan batu, sehingga wasit asal PSSI itu, harus diboyong ke luar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis, karena kepalanya terluka terkena lemparan batu. Ulah pendukung Persiter pada menit ke-85 itu, dipicu oleh ketidakpuasan mereka terhadap keputusan wasit, yang memberikan sanksi pelanggaran kepada pemain Persiter, Risal Tomagola karena dianggap menjatuhkan pemain Persmin, saat pemain gelandang Persiter itu menggiring bola ke gawang Persmin. Sebelumnya, pendukung Persiter sudah menunjukkan kekesalannya saat gol penyerang Persiter, Rachmat Rivai ke gawang Persmin pada menit ke-15 babak pertama, dianulir oleh wasit, karena sebelum menciptakan gol itu, Rahmat Rivai dianggap sudah berada dalam posisi offside. Akibat insiden tersebut, pertandingan sempat dihentikan selama sepuluh menit. Pertandingan dilanjutkan kembali setelah petugas keamanan menjamin bahwa aksi pelemparan itu, tidak akan terjadi lagi sampai pertandingan berakhir. Pertandingan yang disaksikan sekitar 15.000 penonton tersebut, Laskar Kie Raha, julukan Persiter, sebenarnya menguasai pertandingan. Sejak menit awal, Persiter terus menekan dan menciptakan banyak peluang gol, tetapi pemain depan Persiter, selalu gagal memanfaatkan peluang gol itu. Dengan hasil seri tersebut, Persiter berhasil menempati posisi kedua dalam kalasemen wilayah Timur pada paruh musim kompetisi ini dengan 29 poin, sedangkan Persemin untuk sementara berada di posisi ke-6 dengan nilai 26. Posisi tetap Persmin masih menunggu hasil pertandingan klub lainnya, diantaranya PKT Bontang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007