"Anggrek hitam ini selain diminati warga lokal juga diminati oleh Malaysia dan Singapura,"kata salah seorang penjual anggrek di desa Sanggu, Kecamatan Dusun Selatan, Rosalina, di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, dari berbagai jenis anggrek yang tumbuh endemik di wilayah Barsel ini, hanya anggrek hitam yang paling banyak dipesan oleh warga negara Malaysia dan Singapura.
Kalau harga anggrek hitam ini dijual secara online dan dikirim seperti ke Malaysia dan Singapura lanjut Rosalina, harga per tangkainya dibanderol Rp 4 juta hingga Rp 8 juta.
"Akan tetapi, kalau pembeli langsung datang ke penangkaran anggrek hitam, maka harganya antara Rp 25 ribu hingga Rp 120 ribu/tangkainya," ucap dia.
Menurut sepengetahuan Rosalina, ada enam jenis anggrek yang tumbuh di wilayah Barsel ini yakni anggrek hitam, anggrek bulan, anggrek kalajengking, anggrek macan, anggrek tebu dan anggrek coklat.
"Jenis anggrek yang tumbuh di Barsel ini banyak, akan tetapi yang saya ketahui ada enam jenis saja," tambah Rosalina.
Ia menceritakan, dulu memelihara anggrek tersebut hanya sekedar hobi dan seiring dengan berjalannya waktu, dari hobi berubah menjadi profesi sebagai penjual anggrek.
"Adapun sistem penjualannya bisa secara langsung ke rumahnya di desa Sanggu maupun secara online," ujar Rosalina.
Pewarta: Bayu Ilmiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017