Ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sekarang ini sudah aman di bawah siaga banjir,"
Bojonegoro (ANTARA News) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Jawa Timur, menyatakan kondisi ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Ngawi, juga Jurug, Solo, Jawa Tengah, aman tidak terjadi banjir.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sekarang ini sudah aman di bawah siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik, Kamis.
Ia menyebutkan ketinggian ari Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, turun menjadi 4,30 meter, pukul 15.00 WIB. Padahal ketinggian air Bengawan Solo di daerah setempat sehari lalu sempat mencapai 7,95 meter (siaga II).
Ketika itu, lanjut dia, debit banjir di Ngawi, juga memperoleh pasokan air dari hulu, Jurug, Solo, yang cukup besar sehingga mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo di hilir naik dengan cepat.
"Tapi kondisi air dari hulu, Jurug, solo, sudah normal, termasuk Kali Madiun, sehingga ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi juga surut," ucapnya menegaskan.
Oleh karena itu, ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, akan berangsur-angsur surut.
"Saat ini kondisi di Ngawi, Magetan, juga Madiun, hanya mendung," ujarnya.
Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jatim, mulai surut karena banjir di hulu Ngawi, surut.
Ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro turun menjadi 13,48 meter pukul 15.00 WIB, yang sebelumnya tiga jam lalu sempat mencapai 13,56 meter.
Hanya saja ketinggian air di hilir, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masih naik masing-masing 7,47 meter (siaga I), 5,28 meter (siaga II), 4,00 meter (siaga II), dan 1,82 meter (siaga I).
"Ketinggian air di hilir akan terus turun sepanjang tidak ada tambahan air hujan dari daerah hulu," tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyatakan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang tetap dilakukan.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, katanya, curah hujan di daerahnya selama Januari sampai awal Februari berpotensi menimbulkan bencana banjir.
"Sesuai prakiraan BMKG di daerah kami curah hujan tinggi akan terjadi selama Januari sampai awal Februari," ucapnya.
Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017