Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sugiharto, meminta Direksi Merpati harus "all out" (mengerahkan segala kemampuannya) untuk mengklaim uang sejuta dolar Amerika Serikat (AS) yang telah ditransfer pada Phirdstone Leasing Group. "Dalam bisnis, terjadinya `default` dalam bertransaksi itu biasa dialami. Saya minta Direksi merpati untuk `all out` melakukan klaim kepada `lesssor` yang wan prestasi tersebut untuk sekurang-kurangnya mengembalikan uang merpati 1 juta dolar," katanya setelah meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2, di Pandeglang, Sabtu. Sugiharto mengatakan, Merpati saat ini dalam proses restrukturisasi dan salah satu tujuan utama dilakukan proses tersebut adalah dengan menambah "audit capital". "Mereka harus menambah dengan menyewa pesawat, jadi ini adalah bagian dari rencana bisnis yang memang telah disetujui oleh pemegang saham," katanya. Sebelumnya Sugiharto mengatakan dalam kasus ini harus tetap digunakan asas praduga tak bersalah dan terus mencari tahu penyebab masalah tersebut. Ia juga mengatakan, telah memerintahkan direksi Merpati melakukan klaim melalui penasihat hukum dari Amerika Serikat agar uang sebesar 1 juta dolar AS dapat dikembalikan kepada Merpati. Beberapa waktu lalu, Merpati hendak menyewa pesawat Boeing 747-400 dan 747-500 pada Phirdstone Leasing Group dan telah mentransfer uang sebesar 1 juta dolar AS. Namun, ada ketidakcocokan antara jenis pesawat yang dipesan dengan yang akan diterima Merpati, maka Merpati menginginkan uang yang telah ditransfer tersebut dikembalikan. Menurut Sugiharto, perusahaan "leasing" tersebut tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik (wanprestasi) dan Merpati harus bisa mendapatkan uangnya kembali. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007