Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendapat "kado" istimewa dengan memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, sebuah sistem manajemen berstandar global dari Worldwide Quality Assurance (WQA).

"Semoga dengan meraih sertifikat ISO ini, operasional Baznas semakin tertib, tertata, jelas alur proses, tugas dan tanggung jawab amil, sehingga Baznas makin baik pula dalam melayani mustahik, muzaki dan masyarakat pada umumnya," ujar Ketua Baznas Bambang Sudibyo di sela-sela peringatan Milad ke-16 BAZNAS, di Kantor Baznas, Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat, Selasa, seperti dikutip dari siaran pers Baznas di Jakarta.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, yakni Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor, anggota BAZNAS Ahmad Satori Ismail, Masdar F Masudi, Mundzir Suparta, Irsyadul Halim, Emmy Hamidiyah, Nana Mintarti, Direktur AZN Arifin Purwakananta, Direktur KZN Mohd Nasir Tajang, Direktur Umum Kiagus M Tohir, serta manajemen dan para amil-amilat Baznas.

Hal sama disampaikan Zainulbahar Noor. "Dengan ISO 9001:2015, BAZNAS akan semakin memantapkan kinerja dan profesionalisme pengelolaan zakat," ujar mantan Dubes RI untuk Yordania dan dirut pertama sekaligus salah satu pendiri Bank Muamalat ini.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Audit Internal (SAI) yang juga Management Representative (MR) Baznas Andriadi, menjelaskan proses persiapan audit berlangsung selama empat bulan, terhitung sejak September 2016.

Dia menambahkan Baznas mengirimkan sejumlah amil untuk mengikuti Workshop Awareness Upgrading ISO 9001:2015 di Kantor WQA, Jakarta, pada November 2016.

"Puncak proses sertifikasi adalah saat audit eksternal dilakukan oleh lead auditor WQA Bapak Novian AP dan auditor Suryadi pada Senin, 16 Januari 2017. Dan alhamdulillah, kita berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 dari WQA," katanya.

Menurut Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo, tak hanya sertifikat ISO 9001:2015, pada HUT kali ini Baznas juga meluncurkan sejumlah program seperti ATM beras, bantuan sepeda untuk pedagang kaki lima (PKL) kopi keliling, pameran info program pendayagunaan Baznas bertajuk "Kuat arena Zakat".

Selain itu, tanggal 18 Januari pelayanan dan penyuluhan kesehatan digelar di lima Rumah Sehat Baznas (RSB) yang ada di Pangkalpinang (Bangka Belitung), Jakarta, Yogyakarta, Sidoarjo (Jawa Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan).

"Pada 19 Januari, kita launching beasiswa nasional BAZNAS melalui teleconference dengan beberapa Baznas provinsi untuk menyeleksi dan menyalurkan beasiswa tersebut," ucapnya.

Pada 20 Januari, Baznas meluncurkan SMP Cendekia yang terletak di Kabupaten Bogor. Pada 21 Januari, digelar pula pelatihan Baznas Tanggap Bencana, pada 25 Januari ada "outdoor training" untuk mualaf di Pesantren Daarut Tauhid Bandung, dengan peserta sebanyak 150 orang.

Pada 26 Januari, Baznas menyelenggarakan Philantrophy Learning Forum Jakarta dengan tema "Kontribusi Zakat Dalam Pencapaian SDGs di Indonesia".

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ketua Baznas Bambang Sudibyo, Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Gellwyn Daniel Hamzah Jusuf, dan Co Chair Badan Pengarah Filantrofi Indonesia, Erna Witoelar.

Dalam kegiatan tersebut, Baznas mengundang peserta dari lembaga amil zakat (LAZ), pegiat filantrofi, akademisi, instansi pemerintah, dan media massa.

Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017