"Ini, merupakan hal-hal yang baik di Indonesia dan AS, yang harus kami capai dengan kerja keras setiap hari," kata Joseph R. Donavan disela kunjungannya di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo, Kamis.
Joseph R. Donavan dalam kesempatan tersebut juga melakukan dialog dengan para santri PPMI Assalaam mengatakan salah satu prinsip yang mendasar di Undang Undang Dasar AS, yakni setiap warga negara berhak untuk mempratikkan, beribadah secara merdeka.
"Masyarakat di AS sangat beragam seperti Indonesia, dengan kepercayaan dan agama yang beranekaragam," kata Joseph R. Donavan.
Menurut Dubes, di AS seperti Indonesia rasa hormat terhadap individu, dan masyarakat minoritas atau agama lain suatu hal yang sangat penting, tetapi hal itu, kadang-kadang memang sulit dilakukan.
Joseph R. Donavan ingin suatu saat ada kesempatan para santri yang kuliah atau belajar di AS pasti akan menemukan bahwa masyarakat di AS yang toleran, saling memahami satu sama yang lain, termasuk agama Islam.
Dubes mengatakan memang ada sekelompok dari masyarakat AS tidak toleran menghormati agama lain, tetapi dia yakinkan jika santri belajar di AS akan mendapatkan pengalaman yang berbeda.
"Saya akan mendorong santri bertemu siswa lain Indonesia yang pernah belajar di AS. Mereka pasti akan mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa dan berbeda," ujar Dubes.
Kendati demikian, Dubes meminta para santri agar lebih bersemangat belajar dengan rajin, sehingga kesempatan untuk memperoleh pengalaman luar biasa akan didapati di AS.
"Kami menilai program beasiswa belajar di AS memang saingannya sangat ketat, sehingga harus bekerja keras rajin belajar agar mendapatkan beasiswa," kata Dubes Donavan.
Dubes AS Joseph R. Donavan sebelumnya berkunjung ke PPMI Assalaam Sukoharjo, juga menemui Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Balai Kota Surakarta, dan kemudian rombongan juga melakukan kunjungan ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017