Magelang (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno, meminta dirinya jangan ditanya persoalan "resuffle" (perombakan) kabinet yang rencananya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal Mei 2007. "Kalau soal 'resuffle' jangan tanya saya. Masalah 'resuffle' kabinet hak prerogratif Presiden," katanya kepada wartawan di Magelang, Sabtu (28/4), sebelum menjadi pembicara utama seminar "Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Pengembangan Wirausaha" pada peringatan bersama hari lahir badan-badan otonomi Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Magelang. Ia menyatakan, siap jika dirinya sebagai salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang dirombak Presiden Yudhoyono. Keputusan "resuffle" kabinet, katanya, harus dihormati dan diserahkan sepenuhnya kepada Presiden. "Saya tidak ada persiapan apa-apa, kalau ditanya siap di-'resuffle' atau tidak, saya sangat-sangat siap. Ditugaskan Presiden saya siap, diresuffle Presiden juga siap. Itu harus kita hormati karena kita harus sadar betul bahwa ini dalam konteks pembangunan sistem ketatanegaraan kita," katanya. Ia menjelaskan, pada era demokrasi di Indonesia semua pihak harus menyadari sistem ketatanegaraan mengalami perubahan. Para menteri sebagai pembantu Presiden dievaluasi kinerjanya setiap tahun. Hak melakukan evaluasi kinerja menteri, katanya, adalah Presiden. "Oleh karena itu, bagi seluruh masyarakat Indonesia, hal ini harus kita sama-sama sadari dan sama-sama kita bangun dalam konteks pembaruan di Indonesia," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007