Apakah penggunaan listrik selama 24 jam itu bisa dilakukan. Adakah pemantauan di malam hari?! Jangan-jangan, mungkin karena dipaksakan beroperasi 24 jam dengan listrik yang tidak memadai, terus kabelnya panas dan terbakar

Jakarta (ANTARA News) - Kebakaran kembali terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis dini hari yang menghanguskan sekitar 500 kios di Blok I dan III.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna menyampaikan, musibah yang kerap terjadi berulang menunjukkan adanya kemungkinan tata kelola dan manajemen yang kurang baik.

Menurutnya, beberapa hal perlu dilakukan agar kebakaran di salah satu pasar bersejarah tersebut tidak terulang lagi.

Salah satunya adalah meninjau kelaikan gedung yang digunakan sebagai pasar, untuk mengetahui kondisi bangunan dan instalasi listrik yang terpasang, mengingat beberapa bangunan di Pasar Senen termasuk gedung yang sudah lama.

"Usia Pasar Senen sudah cukup lama. Mungkin karena faktor usia, itu terkait instalasi listrik, beberapa komponen bangunan atau bangunan tambahan bisa menimbulkan potensi terjadinya kebakaran," kata Yayat dihubungi di Jakarta, Kamis.


Pedagang menyelamatkan barang-barangnya dari lokasi Blok I dan Blok II Pasar Senen yang terbakar di Jakarta, Kamis (19/1/2017). (ANTARA /Widodo S. Jusuf)

Selanjutnya, pengelola pasar juga perlu menjalankan mekanisme tata kelola pasar yang baik, yakni menerapkan aturan dan ketertiban untuk kenyamanan dan keamanan.

Dalam hal ini, tambah Yayat, peran pedagang untuk menciptakan keamanan dan ketertiban juga sangat dibutuhkan.

"Perlu ada sosialisasi tentang bahaya kebakaran. Misalnya, ditempel kewaspadaan hati-hati kebakaran, tidak memasang instalasi yang tidak resmi. Kemudian, diberitahukan ketertiban penempatan barang. Sehingga muncul awareness di kalangan pedagang," ungkap Yayat.

(Baca juga : kerugian kebakaran Senen)

Jika kebakaran yang berulang ditengarai akibat hubungan pendek arus listrik, Yayat menyarankan perlunya pertimbangan penggunaan listrik di pasar tersebut, terutama saat malam hari.

"Apakah penggunaan listrik selama 24 jam itu bisa dilakukan. Adakah pemantauan di malam hari?! Jangan-jangan, mungkin karena dipaksakan beroperasi 24 jam dengan listrik yang tidak memadai, terus kabelnya panas dan terbakar," tuturnya.

Sehingga, pihak pengelola pasar perlu tegas kepada pedagang, agar toko harus sudah tutup sebelum atau sesudah magrib dengan keadaan listrik mati saat meninggalkan toko.

"Kalau pedagangnya masih konvensional, ya sulit untuk diajak bekerja sama. Makanya tata tertib itu harus diingatkan terus," pungkasnya.


Kebakaran terjadi di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis dini hari (19/01/2017). (ANTARA News/Indra Arief Pribadi)

Yayat menambahkan, simulasi kebakaran untuk para pedagang di Pasar Senen juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.

"Nah, ini perlu jalur evakuasi yang baik. Jangan sampai jalur evakuasi terhambat karena pedagang menaruh barang sembarangan atau karena barang-barang lain yang diletakan di jalur evakuasi," kata Yayat.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017