Roma (ANTARA News) - Empat gempa kuat mengguncang Italia Tengah pada Rabu (18/1), menyebabkan kepanikan di daerah yang menghadapi serangkaian peristiwa seismik tahun lalu, dan gelombang udara sangat dingin dalam beberapa hari belakangan.
Sedikitnya satu orang tewas di dekat Kota Teramo, dan satu orang lagi hilang setelah salju longsor di dekat LAquila, keduanya di wilayah Abruzzo menurut laporan kantor berita Ansa.
Gempa pertama dengan kekuatan 5,3 skala Richter terjadi pukul 10.25 waktu setempat menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Nasional Italia (INGV). Pusat gempanya relatif dangkal, pada kedalaman sembilan kilometer.
Gempa kedua dengan kekuatan 5,4 skala Richter mengguncang pukul 11.14 waktu setempat, yang ketiga dengan kekuatan 5,3 terjadi pukul 11.25 waktu setempat, dan yang keempat dengan kekuatan 5,1 skala Richter terjadi pukul 14.23 waktu setempat.
Pusat gempa terdeteksi ada di antara Provinsi Rieti dan LAquila, kata INGV.
Kota L'Aquila, yang sebagian besar hancur oleh gempa pada 2009, tidak mengalami kerusakan akibat gempa Rabu.
Lebih dari 100 gempa susulan terdeteksi di antara empat gempa utama itu menurut INGV. Gempa utama dirasakan di seluruh bagian tengah negeri tersebut -- Abruzzo, Marche dan Lazio.
Getaran gempa terasa sampai Ibu Kota Italia, Roma, sekitar 100 kilometer di sebelah barat, tempat kebanyakan sekolah ditutup, dan stasiun kereta bawah tanah untuk sementara dikosongkan pada pagi hari. Tak ada kerusakan yang dilaporkan di sana.
Sejauh ini, korban yang dicatat ialah seorang lelaki berusia 83 tahun, yang mayatnya ditemukan di reruntuhan bangunan di Castel Castagna yang ambruk akibat kedua gempa dan salju tebal, kata Departemen Perlindungan Sipil sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Pria kedua yang berusia 60 tahun hilang hingga Rabu malam, dan tim pertolongan khawatir ia mungkin telah terkubur di bawah longsoran di Desa Campotosto, tempat atap balai kota ambruk akibat guncangan.
Seorang perempuan dan anaknya diselamatkan dari reruntuhan satu rumah yang ambruk yang juga berada di dekat Teramo menurut Ansa.
Satu dari beberapa bangunan yang masih berdiri di Amatrice, menara bel, ambruk pada Rabu. Kota kecil itu sudah rata dengan tanah akibat gempa dengan 6,0 pada Skala Richter pada 24 Agustus, yang secara keseluruhan menewaskan 300 orang.
Dua gempa kuat terjadi setelah 26 Oktober dan 30 Oktober tahun lalu, dan menghancurkan sebagian besar warisan sejarah di wilayah itu, dan memaksa ribuan orang tinggal di kota tenda, rumah sementara, atau trailer.
Peristiwa baru pada Rabu terutama sangat mempengaruhi penduduk lokal. Kondisi kehidupan mereka sudah buruk akibat gelombang udara sangat dingin.
Temperatur beku mengganggu pasokan listrik dan air di Abruzzo dan Marche, sehingga tak kurang dari 87.000 orang tak memperoleh listrik, dan 5.000 orang tak memperoleh air menurut pemerintah setempat.
(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017