Saham Inggris dan Jerman naik, Paris dan Spanyol turun

London/Frankfurt/Madrid/Paris (ANTARA News) - Pasar saham Inggris dan Jerman berakhir lebih tinggi sementara bursa Spanyol dan Prancis ditutup lebih rendah pada Rabu.

Di pasar saham Inggris, indeks acuan FTSE 100 naik 0,38 persen atau 27,23 poin menjadi 7.247,61 poin.

Saham Hikma Pharmaceuticals bertambah 3,0 persen, menduduki posisi teratas daftar peraih keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan.

Saham Whitbread mengikuti, bertambah 2,2 persen, serta Burberry Group menguat 1,8 persen, dan Severn Trent naik 0,8 persen.

Sementara saham Pearson, sebuah kelompok penerbitan internasional, memimpin penurunan dengan jatuh 23,2 persen setelah memperingatkan penurunan besar dalam penjualan di bisnis pendidikannya di Amerika Serikat.

Saham-saham Jerman juga ditutup lebih tinggi pada Rabu dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt menguat 59,39 poin atau 0,51 persen menjadi 11.599,39 poin.

Namun saham-saham Prancis ditutup lebih rendah dengan indeks acuan Paris CAC 40 merosot 0,13 persen menjadi 4.853,00 poin, menandai penurunan sesi ketiga berturut-turut.

Saham Atari menguat 4,3 persen, EDF bertambah 3,3 persen dan ArcelorMittal naik 3,0 persen, sementara saham Vallourec turun 2,5 persen, Bureau Veritas kehilangan 2,3 persen dan Axa turun 1,9 persen.

Saham-saham Spanyol juga ditutup sedikit lebih rendah dengan indeks acuan Ibex-35 turun 0,09 persen menjadi 9.386,20 poin.

Saham DIA kehilangan 1,92 persen, diikuti oleh Cellnex, Mediaset, ACS, Ferrovial dan Enagas yang masing-masing turun 1,26 persen, 1,22 persen, 1,20 persen, 1,13 persen dan 1,01 persen.

Sementara saham ArcelorMittal memimpin kenaikan dengan bertambah 2,5 persen, diikuti oleh Bankinter, Acerinox dan Amadeus, yang masing-masing naik 1,25 persen, 1,13 persen dan 0,89 persen.

Sementara itu, premi risiko Spanyol ditutup pada 107 poin dan tingkat bunga obligasi 10-tahun Spanyol berakhir di 1,39 persen, keduanya tidak menunjukkan perbedaan besar jika dibandingkan dengan penutupan Selasa (17/1), demikian menurut warta kantor berita Xinhua.(Uu.A026)