Jakarta (ANTARA News) - Diselenggarakan untuk ke-13 kalinya, Java Jazz Festival 2017 berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, tidak ada Spesial Show dalam Java Jazz Festival tahun ini.
"Yang berbeda lagi spesial dan baru untuk pertama kali dalam 13 tahun tidak ada spesial show," kata Dewi Gonta Presiden Direktur Java Production, dalam temu media di Jakarta, Rabu.
"Dengan hanya membeli tiket daily bisa menonton semua. Masukan dari fans, Java Jazz Festival ini pesta rakyat, semua bisa tonton, semoga dengan ini bisa memberi kesempatan untuk semua menonton tanpa terkecuali," sambung dia.
Bukan hanya tidak ada Special Show, Java Jazz Festival 2017 juga akan lebih nge-jazz dengan menampilkan deretan musisi jazz.
"Setiap tahun kami memang punya list, sambil berjalan kami bekerja, akhirnya terjawab apa yang bisa dan tidak. Apakah sekarang lebih berat di jazz? Kita tetap ada kombinasi," ujar Dewi.
Langkah tersebut diambil karena Java Jazz Festival mendapat kritikan pedas tahun lalu yang dinilai terlalu nge-pop
"Unsur jazz kami beratin, lebih berat dari tahun lalu, memang baru di 2016 kami mendapat kritikan, kami coba kembalikan ke 2015 secara line up," kata Dewi.
Untuk itu, Dewi mengatakan edukasi diperlukan agar penonton mau menikmati musik jazz, selain musisi Indonesia yang dijadikan "umpan" untuk menarik para penonton pop.
"Nama Indonesia-nya juga menjadi krusial, makanya ada Tulus, Afgan, supaya begitu nonton mereka dapat pengalaman bahwa ternyata jazz juga enggak begitu berat," ujar Dewi.
Java Jazz Festival 2017 akan menampilkan produser dan peraih 3 kali Grammy Awards Sergio Mendes, peraih 14 kali Grammy Awards dan peraih 10 kali Grammy Awards Arturo Sandoval.
Nama-nama lain seperti Bebel Gilberto, Dee Dee Bridgewater, Incognito, Mezzoforte, Morgan James, Nik West, Andien, Hi-Vi, Endah & Rhesa x Duadrum, juga akan meramaikan Java Jazz Festival 2017.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017