Surabaya (ANTARA News) - Logos Institute Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Al Madinah Surabaya akan mengadakan bakti sosial berupa terapi psikis untuk meringankan beban kejiwaan warga masyarakat korban luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (29/4)g.
"Warga korban lumpur itu saat ini kan mengalami tekanan kejiwaan yang luar biasa, karena mereka telah kehilangan banyak harta, terutama tanah dan rumah. Mereka perlu diterapi agar mereka menghadapi cobaan ini dengan lebih sabar," kata Ketua Yayasan Al Madinah, Syarif Thayib, di sela-sela bedah buku "S-EFT: Cara Tercepat dan Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Emosi" karangan Ahmad Faiz Zainuddin di Masjid Al-Akbar Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan, pihaknya memanfaatkan sosok pimpinan Logos Institute, Ahmad Faiz Zainuddin yang sedang berada di Surabaya untuk membantu mengobati warga korban lumpur. Warga akan mendapatkan terapi psikis dengan sistem ketuk atau yang dikenal dengan S-EFT yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz.
"Kami tidak menargetkan berapa orang yang bisa kami layani besok Minggu. Pokoknya semampu kami yang dibantu dengan relawan dari Yayasan Al Madinah. Mudah-mudahan dengan terapi ini sikap-sikap negatif dari warga akibat tekanan kejiwaan bisa hilang," katanya.
Sementara itu, Faiz Zainuddin mengemukakan bahwa S-EFT merupakan terapi yang sama dengan akupresur. Hanya saja, kalau akupresur ditekankan pada penyembuhan aspek fisik, sedangkan S-EFT menekan syaraf-syaraf yang berhubungan dengan terganggunya aspek emosi.
Ahmad Faiz mengemukakan, S-EFT itu bisa untuk mengatasi masalah kejiwaan, seperti trauma, stres atau masalah-masalah lain yang banyak dihadapi masyarakat modern sekarang. S-EFT relatif cepat dibandingkan dengan terapi pasikologi konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan.
Kasus lain yang bisa disembuhkan dengan S-EFT adalah, takut pada hewan tertentu, depresi, cemas, kecanduan rokok, kesulitan belajar, kecanduan narkotika dan berbagai kesulitan lainnya yang berkaitan dengan kejiwaan.
"Namun demikian, S-EFT ini juga bisa dipraktekkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit fisik lainnya," kata alumni Fakultas Psikologi Unair itu.
Menurut dia, metode terapi yang dilakukan S-EFT adalah dengan cara mengetuk-ngetuk beberapa bagian syaraf tubuh tertentu selama sekitar lima menit. Semua orang bisa mempelajari metode itu karena prosedurnya sangat mudah.
"Kami memadukan ilmu psikologi modern dengan kekuatan doa dan kepasrahan kepada Allah. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi dan kedokteran di Barat mengenai kekuatan doa untuk penyembuhan. Sekarang fakultas kedokteran di 80 perguruan tinggi di negara-negara barat bahkan sudah mengajarkan kuliah tentang doa," ungkapnya.
Salah satu hasil penelitian yang menggemparkan dunia adalah yang dilakukan oleh Larry Dossey MD, seorang dokter ahli penyakit dalam. Penelian Dossey menunjukkan bahwa doa dan spiritualitas terbukti secara ilmiah memiliki kekuatan yang sama besar dengan pengobatan dan pembedahan.
"Melalui terapi ketuk ini, para peserta diajarkan metode akupresur tetapi juga doa-doa yang tidak saja bisa menyembuhkan tetapi juga menguatkan cinta pasangan suami istri," kata Faiz.
Selain bedah buku, kegiatan yang diselenggarakan yayasan Al Madinah itu juga mengadakan penyembuhan gratis dengan terapi S-EFT kepada sekitar 800 masyarakat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007