Kami sudah membuat maketnya. Namanya adalah `Surabaya Veteran Memorial Park` atau Monumen Veteran. Kami tawaran ke Pemkot Surabaya untuk membangunnya."

Surabaya (ANTARA News) - Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berencana membangun "Surabaya Veterans Memorial Park" di sekitar kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya.

"Kami sudah membuat maketnya. Namanya adalah Surabaya Veteran Memorial Park atau Monumen Veteran. Kami tawaran ke Pemkot Surabaya untuk membangunnya," kata Ketua DPC LVRI Surabaya Hartoyik usai acara HUT ke-60 LVRI yang digelar di Islamic Centre Surabaya, Rabu.

Menurut dia, ide pembangunan monumen itu sebagai pengingat pada masyarakat tentang veteran. Sebab, jika para anggota veteran sudah wafat, maka masyarakat bisa mengenang perjuangan mereka di "Surabaya Veteran Memorial Park".

"Kalau kami sudah tidak ada, anak cucu kita bisa mengenang perjuangan para veteran ini," katanya.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, lanjut dia, diakui dibutuhkan lahan sekitar 2 hektare. Di dalam monumen nanti akan dilengkapi dengan gedung, ruko, tempat wisata, olahraga, museum serta berbagai senjata yang dipakai veteran di masa perjuangan. Bahkan tak ketinggalan senjata berat, seperti tank hingga pesawat tempur.

Hartoyik menyatakan maket itu akan ditunjukkan ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam waktu dekat ini. Harapannya Pemkot Surabaya yang nanti membangun.

Namun pihaknya tidak menampik jika Pemkot Surabaya bisa menggandeng pihak swasta untuk merealisasikan proyek yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp60 miliar tersebut.

Soal siapa pengelolanya nanti, menurut Hartoyik, bisa siapa saja. "Bisa Pemkot Surabaya, atau lembaga lainnya, termasuk veteran," katanya.

Kepala DPD LVRI Jatim Warsito mendukung rencana tersebut. Baginya pembangunan Monumen Veteran itu sangat penting untuk menambah monumen di Surabaya yang selama ini dikenal sebagai Kota Pahlawan.

"Kami sangat mendukung rencana tersebut. Paling tidak keberadaan monumen ini bisa mengingatkan masyarakat akan perjuangan para veteran ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017