....Hanya saja kalau bisa OTT itu dengan dampak dan kasus besar sehingga tidak lagi main yang kecil-kecil. Namun kita apresiasi KPK."

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memecahkan rekor operasi tangkap tangan (OTT) sebesar 17 kasus atau yang terbesar sejak KPK berdiri.

"OTT KPK tahun 2016 sebagai rekor terbesar sejak KPK berdiri. Hanya saja kalau bisa OTT itu dengan dampak dan kasus besar sehingga tidak lagi main yang kecil-kecil. Namun kita apresiasi KPK," kata Bambang dalam rapat dengan KPK di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, beberapa kasus besar yang dianggap masih menjadi utang KPK adalah kasus Bank Century, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pembelian lahan RS Sumber Waras, korupsi di PT Pelindo dan Hambalang.

"Golkar berharap KPK bisa menyelesaikan tunggakan beberapa kasus besar tersebut pada tahun 2017. Semoga di tahun ini bisa lebih baik lagi dan bisa menyelesaikan kasus-kasus besar tadi di tahun 2017 ini," ujarnya.

OTT terbanyak sebelumnya tercatat pada 2013 dengan melakukan 10 OTT dan menetapkan 56 tersangka.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, sejarah baru tersebut bukan menunjukkan kehebatan KPK namun menunjukkan partisipasi masyarakat yang lebih tinggi terhadap pemberantasan korupsi.

"Keberanian masyarakat untuk melaporkan pidana korupsi semakin meningkat. Serta sudah pasti respons pihak KPK yang segera dan cepat merespons," kata dia.

Upaya penindakan KPK sepanjang 2016 menghasilkan pemasukan negara Rp497,6 miliar. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2015 dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari KPK senilai Rp 211,9 miliar.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017