London (ANTARA News) - Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris yang akan diterbangkan ke Irak dalam beberapa hari ini mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia tidak takut mati, karena ibunya Putri Diana juga meninggal dunia secara tragis. "Saya tidak takut mati," ujar ahli waris ketiga tahta Kerajaan Inggris, setelah ayahnya Pangeran Charles dan kakaknya Pangeran William, seperti yang ditulis harian Daily Mail dalam halaman mukanya, Jumat. Hampir setiap media massa Inggris menyoroti pengiriman Pangeran Harry ke Irak. Mereka umumnya khawatir akan keselamatan jiwa sang pangeran, karena di Irak ia bisa sewaktu-waktu terbunuh. Menurut teman-teman dekat Harry, sang pangeran merasa senang dengan tugas yang dibebankan kepadanya, yang telah dinanti-nanti sejak lama. Ia tak khawatir dengan serangan teroris, justru yang ia takutkan apabila ada tentara lain yang berusaha menyerangnya. Pangeran Harry yang berusia 22 tahun yang dikenal sebagai tukang pesta itu, merupakan anggota Kerajaan Inggris pertama menjalani tugas militer aktif dalam 25 tahun terakhir. Ia berpangkat letnan dua dalam resimen "Blues and Royals". Kepergiannya ke medan perang juga telah mendapat restu dari sang nenek Ratu Elizabeth II. Dikirimnya Pangeran Harry, putra kedua pasangan Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana itu sempat menjadi kontroversi karena dikhawatirkan ia akan terbunuh dalam medan peran di Irak itu. Apalagi adanya kebijaksanaan Pardana Menteri Tony Blair yang akan menarik sebanyak 1.600 tentara Inggris sehingga hanya tinggal 5.500 tentara. Namun pangeran malah sempat mengancam akan mengundurkan diri dari dinas militer, kalau sampai tidak dikirim ke medan perang. Keinginan sang Pangeran untuk ditugaskan ke medan perang menjadi dilema bagi komandan. Namun Pangeran menyatakan siap, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Menurut sumber sumber The Daily Mail, Pangeran Harry akan diterbangkan ke Irak dari pangkalan RAF Brize Norton di daerah Oxfordshire, namun informasi ini masih dirahasiakan mengingat akan keamanan sang Pangeran. Dari galeri pendapat yang dimuat di BBC Online, hampir semua komentar sependapat, Sang Pangeran sebaiknya ditugaskan ke medan perang. "Kakak saya bertugas di Irak dan saya pikir kamu juga (harus pergi)untuk membela Ratu dan negara. Harry has to go," tulis Nikki Hughes dari Cheshunt. "Kakak saya dan temannya juga bertugas sebagai tentara, Harry kamu harus melayani negerimu seperti yang lainnya," tulis Mike dari Postsmouth. Sementara itu, Susan dari Colchester berpendapat, meski harus berangkat, sebagai seorang Pangeran Harry harus mendapat perlindungan yang ekstra, bila memang ia harus dikirim ke Irak, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007