Jakarta (ANTARA News) - Menutup 2016, Airbus mengokohkan posisinya di dunia penerbangan. 688 unit pesawat terbang komersial bisa diserahkan kepada 82 pemesan, dari 731 unit pesanan pasti pada 2016, dan jumlah backlog yang sangat sehat, yaitu 6.874 unit pesawat terbang.
Dari kantor pusat Airbus Industrie di Toulouse, Prancis, Rabu, menyatakan, manajemen pabrikan pesawat terbang itu menyatakan, 688 unit pesawat terbang yang diserahkan itu lebih tinggi delapan persen dari rekor yang dicetak pada 2015, yakni 635.
Dari angka itu, pesawat terbang lorong tunggal A320 masih menguasai pesanan, yaitu 545 unit, termasuk 68 A320neo. 66 unit A330, 49 unit A350 XWB, dan 28 unit A380. Lebih dari 40 persen pengiriman pesawat lorong tunggal merupakan model A321 yang berukuran lebih besar.
Pada 2016, Airbus memperoleh 731 pesanan netto dari 51 pelanggan, termasuk delapan pelanggan baru. Total pesanan ini meliputi 607 pesawat lorong tunggal dan 124 pesawat berbadan lebar. Pada akhir 2016, daftar produksi keseluruhan Airbus berada pada angka 6.874 pesawat, yang mencapai nilai US$ 1.018 milyar berdasarkan harga katalog.
“Kami berhasil mencapai target di tengah kondisi yang penuh tantangan, dan hal ini membuktikan kesiapan kami untuk meningkatkan kapasitas di masa mendatang. Saya salut akan seluruh tim kami atas prestasi yang luar biasa ini,” papar President of Airbus Commercial Aircraft dan Airbus Chief Operating Officer, Fabrice Brégier.
“Kinerja operasional kami yang kuat, ditunjang pasar yang besar dan memiliki ketertarikan tinggi untuk memesan maupun menerima pengiriman pesawat dalam berbagai ukuran, merupakan landasan kuat bagi langkah kami ke depan: meningkatkan pengiriman, memanfaatkan potensi digital dan memperluas portofolio layanan kami secara global,” lanjutnya.
Beberapa pencapaian penting Airbus pada 2016 yakni pengiriman pesawat ke-10.000 Airbus, yang merupakan pesawat terbang A350 XWB, serta keberhasilan penerbangan perdana A350-1000, anggota keluarga A350 XWB yang berukuran paling besar.
Airbus pun telah memulai pengiriman A320neo dengan kedua varian mesin barunya, yang juga telah menjadi pesawat lorong tunggal paling laris di dunia. Selain itu, pesawat A321neo yang ditenagai mesin Pratt & Whitney telah sukses disertifikasi, dan pesawat pertama Airbus yang dirakit di Amerika Serikat, yakni pesawat terbang A321, telah dikirimkan dari Mobile, Alabama.
Pencapaian lain mencakup mulai pengoperasian pesawat terbang A330 regional pertama serta dimulainya pembangunan A330 Completion and Delivery Centre di China, sementara unit A330neo pertama mulai dirakit di Fasilitas Perakitan Akhir.
Produk kabin Airspace by Airbus pun resmi diluncurkan untuk pesawat A330neo dan A350 XWB sebagai standar baru pengalaman penumpang. Tak hanya itu, pada 2016 Airbus telah meluncurkan situs daring I fly A380 yang memungkinkan penumpang untuk membedakan serta memesan penerbangan A380 pilihannya.
Airbus juga telah meningkatkan rata-rata harga katalog pesawatnya sebesar satu persen di seluruh lini produk, efektif berlaku per 1 Januari 2017. Kenaikan harga ini telah dikalkulasikan sesuai dengan formula standar kenaikan Airbus selama periode Januari 2016 hingga Januari 2017, dengan turut memperhitungkan harga material dan komoditi.
Airbus Commercial Aircraft Chief Operating Officer Customers, John Leahy, mengatakan, “Harga baru 2017 kami menegaskan nilai-nilai yang dihadirkan oleh keluarga pesawat Airbus yang modern, komprehensif dan hemat bahan bakar.”
“Kenaikan harga ini juga mencerminkan kepuasan pelanggan kami terhadap kombinasi unggul yang kami tawarkan dari segi kinerja, ekonomi operasi dan pengalaman penumpang,” kata dia.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017