"Kami market leader untuk lemari es dengan market share 26,5 persen," kata Herdiana, di Jakarta, Selasa.
Tahun lalu Sharp juga menyentuh puncak pencapaian dengan memproduksi 15 juta unit lemari es.
Selain lemari es, produksi tv Sharp yang dimulai pada 1971 juga mencapai 20 juta unit pada tahun lalu. Demikian dengan produksi mesin cuci yang tercatat mencapai 5 juta unit tahun lalu.
Tidak hanya lemari es yang merajai pasar Indonesia, produk Sharp lainnya, Mesin cuci juga berada di posisi pertama dengan pangsa pasar 24,8 persen.
Sementara itu, produk rumah tangga Sharp lainnya, LED TV dan AC, berada di peringkat ketiga di Indonesia dengan pangsa pasar masing-masing 14,1 persen dan 15,4 persen.
Penyesuaian produk
Untuk dapat memimpin pasar, Sharp melakukan penyesuaian produk terhadap selera pasar dengan melakukan survei kepada konsumen dan toko-toko untuk mendengar keinginan konsumen.
Produk-produk yang dipasarkan di Indonesia, menurut Herdina, diproduksi khusus untuk konsumsi lokal.
"Kami perusahaan Jepang tapi hampir semua produk dibuat oleh orang Indonesia, jadi mereka tahu apa yang benar-benar diinginkan oleh orang Indonesia," ujar Herdina.
"Ini jadi kunci kekuatan kenapa Sharp bisa bertahan lebih dari 40 tahun di Indonesia," sambung dia.
Contohnya, lanjut Herdina, Sharp memproduksi mesin cuci dengan dua tabung mengingat kondisi debit air di sejumlah wilayah di Indonesia yang masih kecil.
Lemari es juga dibuat menyesuaikan dengan kondisi listrik di berberapa wilayah di Indonesia yang terkadang dapat turun hingga 125 volt. "Sharp bisa mengakomodir itu," kata Herdina.
Tidak hanya itu, teknologi dan desain masa kini juga menjadi pertimbangan Sharp untuk menciptakan produk, namun tetap terjangkau.
Agar tetap terlihat kekinian, Sharp mengganti bahan kaca yang saat ini tren untuk dengan materi yang mengkilap, dan mengakali tv LED agar sound tetap besar dengan sound reflection.
Saat ini Sharp memiliki total lebih dari 3.000 karyawan di seluruh Indonesia. Untuk mengikuti perkembangan jaman, tidak hanya secara konvensional Sharp juga mulai melirik pasar e-commerce pada 2016.
"Kontribusi penjualan online memang kecil tapi terus tumbuh," ujar Herdina.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017