Pekanbaru (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru mencatat produksi cabai setempat mampu memasok 20 persen kebutuhan cabai di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
"Produksi cabai lokal saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20 persen dari total kebutuhan lima ton perhari," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Dia menjelaskan tambahan pasokan itu berasal dari sejumlah kelompok tani cabai yang telah panen dalam sepekan terakhir. Dengan adanya penambahan pasokan itu berdampak pada turunnya harga cabai lokal.
Berdasarkan pengamatan Disperindag Pekanbaru, harga cabai di Kota Bertuah itu saat ini berkisar Rp40.000-Rp45.000 perkilogramnya.
"Artinya sudah terjadi penurunan 100 persen kan dari sebelumnya," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan mulai normalnya harga cabai seiring penambahan pasokan dari petani lokal, juga adanya pelimpahan cabai dari daerah tetangga, seperti Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
"Di Bukittinggi itu sudah cukup di sana, sehingga selebihnya dibawa ke Pekanbaru. Pasokan setempat jadi tercukupi," tuturnya.
Pemerintah Kota Pekanbaru sebelumnya berupaya menjadikan kota tersebut sebagai sentra budidaya cabai. Sehingga kebutuhan cabai tidak lagi bergantung dari luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternaka Pekanbaru, El Syabrina mengatakan akan menambah lahan pertanian serta memberikan bantuan bibit cabai.
"Tahun ini Pekanbaru dapat bantuan bibit cabai merah dan pupuk bagi lahan seluas 24 hektare, dari Anggaran APBN," jelasnya.
Bibit ini dibagi kepada kelompok tani yang tersebar di 12 Kecamatan untuk ditanam dan dipelihara hingga menghasilkan cabai.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017