Jakarta (ANTARA News) - Bandara Blimbingsari di Banyuwangi pada Senin sempat ditutup untuk mengevakuasi pesawat latih yang mengalami kecelakaan.
"Bandara Blimbingsari ditutup sementara untuk memberi waktu pada petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran Bandara untuk mengevakuasi pesawat latih dari landasan pacu menuju tempat yang telah disediakan," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agoes Subagio dalam keterangan tertulis.
Otoritas sudah menerbitkan pemberitahuan perihal penutupan Bandara Blimbingsari dari pukul 10.50 WIB (03.50 UTC) hingga pukul 12.45 WIB (05.45 UTC) yang kemudian diperpanjang hingga pukul 14.00 WIB (07.00 UTC).
Agoes mengatakan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyelidiki kecelakaan pesawat latih milik satu sekolah penerbangan tersebut.
Satu unit pesawat latih milik sekolah penerbangan Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) mengalami kecelakaan pada Senin pagi sekitar pukul 10.17 WIB (03.17 UTC) di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.
Pesawat jenis Cessna 172 dengan kode registrasi PK-MUA tersebut dipiloti oleh murid sekolah penerbang bernama Regina, yang sedang latihan terbang solo di area latihan Teluk Panggang.
Menurut keterangan dari petugas navigasi AirNav di Bandara Blimbingsari, pesawat terakhir melakukan kontak ke ATC pada pukul 09.15 WIB (02.15 UTC).
Setelah mendarat di landasan pacu 08 pesawat banting ke kanan sehingga baling-baling terkena landasan pacu, menimbulkan percikan bunga api dan membakar seluruh badan pesawat latih tersebut.
Murid sekolah penerbangan yang mengendarai pesawat itu berhasil menyelamatkan diri dan sekarang menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi karena syok.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017