Infrastruktur mennjadi hal lain yang penting selain pelatihan, ofisial, dan pengembangan bibit-bibit atlet
Jakarta, 16/1 (Antara) - Federasi Tenis Internasional (ITF) mengharapkan turnamen-turnamen tenis tingkat internasional di Indonesia semakin bertambah demi pengembangan pemain tenis lokal.
"Kami membahas perkembangan tenis di Indonesia bersama asosiasi. Kami berkomitmen untuk menyusun rencana dukungan, dan Asian Games termasuk dalam dukungan kami," kata Presiden ITF David Haggerty di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Jakarta, Senin.
Presiden ITF bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dan Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang di Jakarta. Pertemuan itu merupakan rangkaian kegiatan kunjungan Presiden ITF di kawasan Asia Tenggara.
David mengatakan Indonesia masih punya peluang dukungan sponsor untuk menggelar sejumlah turnamen tenis internasional setelah menggelar kejuaraan tenis putri internasional berhadiah total 25 ribu dolar AS pada 2016.
"Kami mendukung sponsor untuk kejuaraan seperti Piala Davis maupun Piala Fed. Tapi, kami juga akan membantu agar penyelenggara Indonesia mendapatkan sponsor lokal," kata David.
Selain jumlah turnamen, ITF juga berharap penambahan infrastruktur cabang olahraga tenis seperti lapangan dan fasilitas lain. "Infrastruktur mennjadi hal lain yang penting selain pelatihan, ofisial, dan pengembangan bibit-bibit atlet," kata David.
Ketua Umum PP Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Wibowo Suseno Wirjawan mengatakan dukungan ITF kepada Indonesia antara lain berupa pelatihan kepada wasit maupun pelatih.
"Kami akan terus mengirim pelatih dan wasit Indonesia agar semakin banyak pelatih dan wasit yang memenuhi standar internasional," kata pria yang akrab disapa Maman Wirjawan itu.
Maman mengatakan wasit Indonesia mempunyai kendala bahasa ketika akan memimpin turnamen internasional. "Kendala itu dapat teratasi dengan memberikan pelatihan bahasa," kata Maman.
Tono Suratman menambahkan dukungan ITF kepada Indonesia termasuk kolaborasi pengembangan cabang olahraga tenis bersama tiga negara ASEAN lain yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017