Banda Aceh (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seekor gajah ditemukan mati akibat ditembak di Kabupaten Aceh Timur.
"Hasil otopsi di lapangan, gajah yang ditemukan mati beberapa hari lalu itu karena ditembak. Kami belum bisa memastikan apakah gajah ini ditembak karena memang diburu atau ada faktor lainnya," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, kata dia, petugas BKSDA menemukan bangkai gajah di areal HGU PT Dwi Kencana Semesta. Areal perkebunan sawit itu berada di Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Aceh, Aceh Timur.
Bangkai satwa yang dilindungi tersebut ditemukan Sabtu (14/1) sekira pukul 11.30 WIB. Saat itu, petugas BKSDA hendak menyelamatkan seekor anak gajah yang terpisah dari kawanannya.
"Gajah mati tersebut jantan dewasa berumur 30 tahun. Saat bangkainya ditemukan, gading gajah jantan tersebut tidak ada lagi," ungkap Sapto Aji Prabowo menyebutkan.
Gajah jantan tersebut diperkirakan mati tujuh hari sejak ditemukan menjadi bangkai. Bagian kepala gajah saat ditemukan dalam kondisi rusak dan tanpa gading.
"Saat diotopsi, ditemukan lima lubang bekas tembakan di leher dan punggung. Namun, tim BKSDA tidak menemukan proyektil peluru, sehingga tidak diketahui jenis senjata yang digunakan menembak satwa dilindungi tersebut," kata Sapto Aji Prabowo.
BKSDA, kata dia, sudah melaporkan kematian gajah jantan tersebut ke polisi. BKSDA berharap orang yang menembak mati gajah tersebut dan mengambil gadingnya segera ditangkap.
"Walau sulit menemukan pelakunya, kami berharap kepolisian bisa mengungkap kasus kematian gajah yang ditembak tersebut. Kepada masyarakat, kami juga mengajak untuk bersama-sama menyelamatkan satwa dilindungi tersebut," kata Sapto Aji Prabowo.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017