Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh tidak pernah menerima kunjungan dua orang wisatawan asing melakukan perpanjangan izin tinggal kunjungan, sampai keduanya dikabarkan hilang.
"Belum ada, kedua WNA itu tidak pernah datang memperpanjang izin tinggalnya di Kantor Imigrasi Meulaboh. Kalau saat masuk Indonesia bisa lewat mana saja, pastinya tidak melapor di sini,"kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh Ian F Marcos, di Meulaboh, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi berkembang informasi terkait hilangnya dua Warga Negara Asing (WNA) di kawasan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, yang masuk dalam wilayah hukum Kantor Imigrasi Meulaboh.
Kedutaan Besar (Kedubes) Negara Jerman dan Belgia melaporkan kepada pemerintah Indonesia terkait hilangnya dua warga mereka di wilayah Pulau Sumatera, setelah dilakukan pencarian oleh Basarnas ditemukan petunjuk di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Kedua bule tersebut yakni Yvan Ghislain Nico (36) warga Negara Jerman dan Lina Kall (31) warga Negara Belgia, kedua wisatawan mancanegara (wisman) itu harusnya sudah kembali ke negara mereka terhitung 1 Januari 2017.
Operasi pencarian korban hilang oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) telah dilakukan sejak Jumat (6/1) dan operasi pencarian telah dihentikan pada Jumat (13/1) malam dengan hasil pencarian nihil, operasi dilanjutkan dengan motode inteligensi SAR.
"Kami juga ikut melakukan pencarian bersama tim. Mereka masuk ke Aceh sini tidak mesti juga wajib melapor ke Imigrasi Meulaboh. Kalau mereka masuk saya pikir tidak masalah, kan bisa lewat Bali, Jakarta dan sudah melewati pemeriksaan,"sebutnya.
Sementara itu Koordinator Pos SAR Simeulue, Rahmad Kenedy menambahkan, meski operasi pencarian menyisir di perairan laut, darat dan udara telah dihentikan, namun pencarian terhadap WNA hilang itu masih dilakukan dengan metode lain.
Basarnas menggumpulkan informasi lewat apapun yang dapat dipercaya sebagai sumber petunjuk yang kemudian ditindak lanjuti, namun sejauh dua hari pasca operasi penyisiran ditutup belum juga ditemukan petunjuk keberadaan dua WNA itu.
"Sudah dua hari ini kita lakukan inteligensi seputar kawasan titik pertama komunikasi terakhir mereka belum ada petunjuk baru. Kami masih diperintahkan untuk tetap mengumpulkan informasi-informasi mencari kedua WNA itu," katanya menambahkan.
Pewarta: Anwar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017