Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap perekonomian daerah di seluruh Indonesia bergerak lebih cepat dengan adanya dana transfer ke daerah dan dana desa yang lebih besar pada 2017.
"Dalam APBN 2017 dana transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp764,9 triliun, lebih besar dari belanja kementerian dan lembaga di pusat, karena kita ingin perekonomian daerah bergerak lebih baik lagi," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam perayaan HUT Ke-18 PKPI di Jakarta, Minggu.
Jokowi menyebutkan dari segi kebijakan anggaran, pemerintah dalam APBN Perubahan 2016 untuk pertama kalinya menetapkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa lebih besar dari belanja kepada kementerian/lembaga di pusat.
APBN 2017 menetapkan pendapatan negara sebesar Rp1.750 triliun dan belanja negara Rp2.800 triliun. Dari belanja negara itu anggaran untuk kementerian/lembaga sebesar Rp763,6 triliun (36,7 persen).
Sementara dana transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp764,9 triliun (36,8 persen) dan Bagian Bendahara Umum Negara sebesar Rp552 triliun (26,5 persen).
Dalam kesempatan itu Presiden juga mengungkapkan sejumlah kebijakan dan langkah untuk menjaga kedaulatan dan harga diri bangsa.
"Ini sudah mulai terlihat beranda terdepan kita menjadi layak dan membanggakan seperti di Pos Lintas Batas Negara di Entikong Kalbar dan Motoain NTT," katanya.
Ia menyebutkan dulu Kantor Imigrasi dan Kantor Bea dan Cukai di Entikong seperti kandang, namun sekarang sudah 3-5 kali lebih baik dari sebelahnya atau negara tetangga.
"Dulu di Motoain kantornya lebih jelek dari kantor kelurahan, saya minta agar dirobohkan dan dibangun baru, sekarang 3- 5 kali lebih baik dari tetangga. Dulu orang kita foto di sana sekarang kebalikannya," katanya.
Sementara dari segi konektivititas, Jokowi menyatakan pemerintah ingin mempersatukan secara fisik dengan mempercepat pembangunan infrastruktur logistik.
"Kita ingin Indonesia sentris bukan Jawa Sentris. Dengan konektivitas itu, lalu lintas barang dan orang akan semakin lancar," katanya.
Sementara mengenai perkembangan tol laut 2016, Jokowi mengaku memang belum semuanya selesai karena baru beberapa rute yang dikembangkan.
"Tapi 2017 akan semakin kompleks rutenya, kapal besar akan semakin beredar di pelabuhan besar dan kecil di Indonesia dan alu lintas barang dan manusia akan lancar sehingga keadilan sosial dapat terwujud," katanya.
Kepala Negara menyebutkan selain pembangunan fisik, pemerintah juga membangun infrastruktur sosial.
"Melalui program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Pemberian Makanan Tambahan, diharapkan masyarakat yang belum naik ke sejahtera akan ke posisi yang lebih baik," kata Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017