Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor 3 Anies Baswedan bertekad menjadikan Jakarta sebagai rumah, tempat yang aman dan nyaman bagi warganya, saat Tabligh Akbar Politik Indonesia di Mesjid Al Azhar, Minggu.
Anies mengatakan keadilan harus ditegakkan di Jakarta dan dengan tegas menolak ketidakadilan seperti penggusuran dan juga reklamasi. "Saya ambil contoh di Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran sistematis dan massal," kata Anies.
Kasus Bukit Duri dianggapnya contoh warga miskin belum bisa tenang tinggal di Jakarta, padahal mereka sudah puluhan tahun menempati tempat itu. Pada kasus Bukit Duri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kalah oleh warga di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Jangan anggap warga miskin imigran, mereka harusnya diberikan rasa aman, diberi lapangan pekerjaan, agar kesejahteraan membaik," kata Anies.
Dia juga menginginkan warga perlu diberikan ruang untuk mengekspresikan diri, termasuk membebaskan segala jenis kegiatan agama di tempat umum. "Nanti kita akan bebaskan warga untuk menggunakan Monas untuk kegiatan keagamaan," kata Anies.
Warga perlu dibuat seperti merasa tinggal di rumahnya sendiri. "Saya akan menjadikan Jakarta sebagai tempat untuk berpahala," kata Anies.
Pilkada DKI diikuti tiga pasangan calon, meliputi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017