Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia akan mendirikan sekolah Indonesia di Kota Kinibalu, Sabah, pada tahun 2007 ini guna menampung anak-anak tenaga kerja Indonesia yang dikeluarkan dari sekolah kebangsaan Malaysia. "Tim yang terdiri dari Sekretaris Negara, Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Kesra akan datang minggu depan untuk membahas pembangunan sekolah Indonesia di Kota Kinibalu," kata Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia A Mohamad Fachir, di Kuala Lumpur, Jum`at. Menurut dia, Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo ketika berkunjung ke Kuala Lumpur, beberapa hari yang lalu, juga sudah mendesak agar pembangunan sekolah Indonesia bagi anak-anak TKI bisa tertampung dan mendapatkan pendidikan. Indonesia memiliki sekolah khusus Indonesia di Kuala Lumpur. Tapi kapasitas sekolah itu saat ini sudah berlebihan. "Kapasitas sekolah hanya untuk 480 pelajar tapi kini sudah ada sekitar 530 pelajar," kata Kepala sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK), Abdul Djawad. "SIK sebenarnya juga butuh penambahan kapasitas agar dapat menampung lebih banyak anak-anak pekerja Indonesia," kata Abdul Djawad. Menurut data KBRI yang terbaru, ada 24.199 anak TKI di Sabah yang tidak bisa mengecap bangku pendidikan sekolah karena pemerintah Malaysia melarang pekerja asing membawa keluarga. Sekolah kebangsaan Malaysia memang diperuntukan bagi warga Malaysia, kecuali, pekerja asing yang bekerja untuk pemerintah Malaysia dan anak-anak staf kedutaan. Selama ini, pendidikan ribuan anak-anak TKI di Sabah dilakukan oleh sebuah LSM "Human Child Aid Society Sabah" yang didanai oleh pemerintah Denmark.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007