Jakarta (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan mengucurkan kredit senilai Rp10,2 triliun di bidang Agribisnis pada tahun 2007 ini. "Saat ini masih dalam proses," kata Direktur Utama BRI Sofyan Basir pada konferensi pers kinerja BRI pada triwulan I 2007 di Jakarta, Kamis. Dari kredit senilai Rp10,2 triliun tersebut untuk di sektor plasma kredit yang akan dikucurkan sebesar Rp5,4 triliun, di sektor inti sebesar Rp3,5 triliun dan untuk pabrik sebesar Rp1,1 triliun. Kredit yang akan dikucurkan tersebut terutama di sektor perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit. "Untuk sektor perkebunan hingga saat ini telah mengucurkan kredit sekitar Rp200 miliar," kata Sofyan dan menambahkan bahwa kredit tersebut telah dikucurkan kepada 4-5 perusahaan dari 24 perusahaan yang mengajukan kredit. Di sektor infrastruktur BRI akan membiayai lima ruas jalan tol untuk Trans Jawa dan Bogor Outer Ringroad senilai Rp2,9 triliun dalam tempo tiga tahun. "Tahun pertama 2007 ini kami mengucurkan kredit Rp380 miliar dan akan terus meningkat pada tahun berikutnya," kata Direktur BRI Sudaryanto Sudargo. Menurut Direktur Umum BRI Sulaiman A Arianto untuk pembiayaan tahun 2007, BRI menargetkan dapat menyalurkan total kredit sebesar Rp19,4 triliun dan tetap mempertahankan komposisi kredit untuk UMKM sebesar 80 persen yaitu kredit di bawah Rp50 miliar dan 20 persen sisanya untuk korporasi. "Hingga triwulan pertama 2007 posisi kredit korporasi masih 13,06 persen sedangkan untuk UMKM sebesar 86,94 persen," kata Sulaiman. Sementara itu berdasarkan laporan BRI, portofolio kredit triwulan I 2007 mencapai Rp91,059 triliun atau meningkat 19,7 persen dibandingkan dengan triwulan I 2006 yang mencapai Rp76,409 triliun. Kontribusi untuk pertumbuhan kredit tersebut didominasi oleh sektor usaha kecil yang mencapai Rp5,808 triliun dan mikro Rp4,370 triliun. Sedangkan untuk LDR triwulan I 2007 mencapai 74,7 persen atau turun sebesar 3,5 persen dibandingkan periode yang sama 2006. Penurunan tersebut menurut Sulaiman diakibatkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan kredit. "Pertumbuhan kredit (loan) 19,2 persen sedangkan pertumbuhan DPK naik 24,7 persen," kata Sulaiman. Triwulan pertama 2007, DPK BRI mencapai Rp121,989 triliun atau meningkat 24,74 persen dibandingkan tahun 2006 yang mencapai Rp97,723 triliun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007