Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara Amanda Sunge, Sabtu di Gorontalo mengatakan, sejak "tracking mangrove" sepanjang 300 meter rampung dibangun, sudah ribuan pengunjung datang ke lokasi yang rencananya akan dijadikan salah satu objek wisata di daerah ini.
Paling banyak, kata Amanda, pengunjung lokal di kabupaten ini dan dari berbagai kabupaten di Provinsi Gorontalo.
Padahal kata dia, belum ada fasilitas seperti rumah makan di "tracking" yang dibentuk melingkar menyerupai hati ini.
Namun suasana baru ditambah keindahan mangrove serta spot laut yang menarik, membuat pengunjung semakin meningkat meski kebanyakan kata Amanda, mereka datang untuk berfoto saja.
Dalam waktu dekat, kata dia, program pembangunan yang diarahkan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan di wilayah ini, diantaranya pembudidayaan kepiting bakau melalui program CCDP-IFAD tersebut, akan dikolaborasi dengan pemerintah desa untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata mangrove yang lebih terfokus.
Hingga saat ini, pengunjung belum dikenakan retribusi ataupun biaya masuk namun jika pengelolaannya sudah diserahkan ke pemerintah desa, diharapkan mereka bisa berinovasi mendapatkan penghasilan desa melalui sarana yang sudah disiapkan.
Bupati Indra Yasin mengaku sangat mengapresiasi langkah pemerintah desa berkolaborasi dengan program CCPD-IFAD untuk pengelolaan potensi desa.
Sebelumnya, ada jembatan kayu di lokasi ini yang disiapkan untuk para nelayan tradisional. Selain menjadi lokasi tambatan perahu, acapkali sarana tersebut dimanfaatkan sebagai tempat penjemuran ikan.
Namun inovasi menjadikan lokasi ini sebagai destinasi wisata mangrove kata bupati, dinilainya sebagai gagasan kreatif yang diharapkan bisa menjadikan salah satu sumber penghasilan desa untuk mensejahterakan masyarakat.
Ia pun yang sudah mengunjungi "tracking mangrove" tersebut dan berharap, agar pemerintah desa segera menyusun program untuk pengembangan objek tersebut dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya, agar desa maju dan masyarakat sejahtera.
"Saya berharap lokasi ini pun menjadi salah satu pilihan wisata edukasi populer di Provinsi Gorontalo," ujar bupati.
Erlan (21) warga Desa Leboto, Kecamatan Kwandang mengaku sengaja mengunjungi lokasi tersebut karena keindahan tempatnya. "Saya terkesan dengan wisata mangrove ini, apalagi tempatnya sangat menarik dijadikan lokasi pengambilan foto," ujar Erlan.
Ia berharap, lokasi yang cukup dekat dijangkau dari pusat ibu kota kabupaten tersebut hanya sekitar 15 menit dari wilayah Molingkapoto yang ada di jalur trans Sulawesi, bisa lebih dikembangkan.
Khususnya akses jalan ke lokasi mangrove, serta fasilitas rekreasi pendukung lainnya.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017