"Bisnis CPO semakin membaik karena selain harga, permintaan juga meningkat," kata Ketua Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Dharma Sebayang di Medan, Sabtu.
Di Rotterdam, harga CPO berada pada posisi 810 dolar AS per metrik ton.
Menurut dia, bagusnya harga dan permintaan dampak banyak faktor termasuk perekonomoan global yang membaik.
Harga dan permintaan CPO diprediksi akan terus atau bertahan membaik.
"Dengan harga dan permintaan yang membaik diharapkan devisa Sumut dari CPO juga semakin menjngkat," ujar Setia.
Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statiatik (BPS) Sumut, Bismark Saor Pardamean Sitinjak menyebutkan, pada tahun 2016, ekspor CPO yang masuk dalam golongan barang Lemak dan Minyak Hewan/Nabati Sumut pada 2016 masih turun meskipun penurunannya semakin kecil dibandingkan 2015.
Pada 2016 hingga November, ekspor golongan barang itu turun 0,84 persen dari 2015 atau menjasi 2,996 miliar dolar AS.
Penurunan nilai devisa cenderung karena harga jual yang kenaikannya masih belum maksimal.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017