Pontianak (ANTARA News) - Dua Dusun di Desa Tembawang, Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau, Kalimantan barat hingga kini masih mengunakan mata uang Ringgit Malaysia dalam transaksi jual beli sehari- hari.
"Ada dua dusun di desa kami 100 persen mengunakan uang Ringgit Malaysia. Coba saja kita transaksi di sana maka orang tidak menerima rupiah," ujar Kepala Desa Tembawang, Gak Muliadi saat dihubungi di Sanggau, Sabtu.
"Waktu tempuh ke Malaysia sekitar 15-30 menit saja. Sedangkan dari desa kami menuju ke kota kecamatan butuh delapan sampai sepuluh jam dan itu hanya bisa menggunakan jalur air," kata dia.
"Jual dan beli warga kami lebih ke Malyasia. Untuk produk lokal, kami sering jual ke Malaysia seperti lada. Sementara untuk kebutuhan hidup makan sehari- hari dibeli dari Malaysia," kata dia.
Muliadi menyampaikan di desanya terdapat 10 dusun terdiri 672 KK dengan 3200 jiwa.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan berjayanya uang ringgit di dua dusun di Desa Tembawang menjadi pekerjaan rumah dan perhatian serius pihaknya.
"Kondisi itu menjadi PR kami. Tetapi kondisinya memang tidak memungkinkan untuk setiap bulan melakukan kas keliling. Kita akan berkonsultasi dengan pusat agar masalah ini ada jalan keluar bagi masyarakat," kata dia.
Pewarta: Dedi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017