Sleman (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kini mendapat dukungan relawan tergabung dalam 49 komunitas guna melaksanakan tugas penanganan bencana di wilayah itu.

"Ada sebanyak 49 komunitas relawan bencana, dengan anggota lebih dari 1.600 orang," kata Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto, Sabtu.

Menurut dia anggota relawan tersebut terdata dengan lengkap identitasnya dan masing-masing juga memegang kartu identitas relawan dari BPBD Sleman.

"Mereka ini siap bergerak saat terjadi bencana. Seperti peristiwa bencana angin kencang tiga kali menerjang wilayah Sleman pada pekan kemarin, mereka langsung terjun untuk membantu penanganan dan evakuasi pohon-pohon yang tumbang," katanya.

Ia mengatakan masing-masing koordinator komunitas relawan akan menghubungi BPBD Sleman dan kemudian mereka akan diarahkan ke lokasi yang terdampak bencana.

"Jadi nanti tidak ada tumpang tindih, seperti semua komunitas hanya terfokus di satu lokasi saja, sementara lokasi lain tidak ada relawan yang membantu. Tetapi mereka bisa menyebar ke lokasi-lokasi yang membutuhkan penanganan segera," katanya.

Joko mengatakan para relawan ini tugas utamanya adalah penyelamatan korban, kemudian setelah itu membuka akses jalan bagi masyarakat.

"Seperti kejadian pohon tumbang, relawan hanya mengevakuasi korban dan penyelamatan jiwa serta menyingkirkan batang pohon yang menutup jalan. Setelah itu untuk tindakan selanjutnya seperti pembersihan kayu-kayu menjadi kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," katanya.

Ia mengatakan para relawan ini juga diberi pelatihan dalam penanganan bencana dan teknik-teknik dasar penanggulangan serta prioritas keselamatan diri.

"Memang dalam peristiwa kemarin ada dua relawan yang mengalami kecelakaan saat membantu mengevakuasi pohon tumbang. Kami selalu tekankan kepada para relawan untuk memprioritaskan keselamatan diri masing-masing dan berhati-hati," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengingatkan potensi angin kencang dalam satu pekan ke depan di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dari sisi meteorologis, wilayah DIY termasuk Kabupaten Sleman satu minggu ke depan masih ada potensi hujan dengan tingkat sedang sampai lebat, dan disertai dengan petir dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Yogyakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika I Nyoman Sukanta.


Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017