Jakarta (ANTARA News) - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Dana Pensiun Bukit Asam (DPBA) mendirikan sebuah anak perusahaan, PT Bukit Asam Prima (BAP) di Jakarta, yang bergerak di bidang usaha pembelian batubara, pengangkutan, penanganan dan pemasaran batubara. Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA, Eko Budhiwijayanton, di Jakarta, Jumat, perseroan menjadi pemegang saham mayoritas 99 persen sedangkan sisanya satu persen dikuasai oleh DPBA dari total modal disetor dan ditempatkan Rp45 miliar, di mana masing-masing pihak menggunakan dana milik sendiri. "PT BAP akan banyak beroperasi di wilayah Kalimantan dan Sumatera, dan diharapkan sasaran pengembangan usahanya adalah membangun atau mendirikan, memiliki, menyewakan, mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan serta mengembangkan dermaga dan stockpile batubara dan seluruh infrastruktur pendukungnya," ujarnya. Usaha PT BAP ini, katanya, nantinya diharapkan akan meningkatkan volume penjualan batubara PTBA yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan perseroan secara signifikan. "Untuk tahun pertama 2007, PT BAP ditargetkan dapat melakukan pembelian dan penjualan batubara sebanyak satu juta ton, dan untuk tahun-tahun berikutnya diharapkan jumlahnya akan naik secara signifikan," ujarnya. Saat ini, selain PT BAP, PTBA sebelumnya sudah memiliki dua anak perusahaan, masing-masing PT Batubara Bukit Kendi yang bergerak di bidang usaha penambangan batubara di wilayah Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan penguasaan saham oleh perseroan sebesar 75 persen. Sedangkan, satunya lagi adalah PT Bukit Pembangkit Innovative, yaitu sebuah konsorsium untuk pembangunan dan pengoperasian PLTU Banjarsari 2x100 MW di wilayah Lahat, Sumatera Selatan. Selain menguasai 41 persen sebagai pemegang saham terbesar dalam konsorsium tersebut, PTBA juga ditetapkan sebagai pemasok tunggal bahan bakar batubara yang setahunnya mencapai sekitar 1,15 juta ton, papar dia. "Saat ini progres proyeknya berada pada tahap penentuan kontraktor yang akan membangun konstruksinya, dan ditargetkan pada tahun 2010 sudah mulai beroperasi untuk masuk ke interkoneksi jaringan listrik PLN di Sumbagsel," demikian Eko. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007