Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI), Burhanuddin Abdullah, meminta pelaku perbankan bisa menyeimbangkan antara perilaku kepentingan bisnis yang mengejar optimalisasi keuntungan dan pelaksanaan kepentingan sosial.
"Dalam konteks ekonomi indonesia, kurva pendapatan yang optimal harus senantiasa berbanding lurus dengan pelaksanaan fungsi sosial," katanya di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, saat ini para bankir belum mampu menjawab dengan tuntas harapan dan ekspektasi masyarakat untuk membantu mengangkat ekonomi nasional.
"Perilaku para bankir yang masih cenderung pasif, perlu difasilitasi dengan sebuah upaya yang memberikan informasi yang seimbang agar industri-industri yang pada saat ini belum mendapatkan kredit yang optimal dapat diberi ruang yang cukup oleh perbankan," katanya.
Dia menambahkan, selain informasi tentang sektor, kebijakan BI juga diarahkan untuk dapat terus mengkaji berbagai kemungkinan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan penempatan kelebihan likuiditas pada instrumen jangka pendek, serta meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dan operasional bank agar dapat capai tingkat efisiensi dan efektivitas usaha yang optimal.
"Ketiga arah kebijakan ini diharapkan mampu mengarahkan kembali orientasi kita pada pelaksanaan peran yang seharusnya kita mainkan," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007