Pontianak (ANTARA News) - Dua siswa SMP 12, Kecamatan Pontianak Barat, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan plafon ruang kelas SMP tersebut yang ambruk.
Rizky Fahreza (12), salah seorang korban yang tertimpa plafon di bagian bahu sebelah kirinya, menyatakan, kejadian robohnya plafon tersebut saat pelajaran agama sedang berlangsung.
"Plafon tersebut tiba-tiba roboh sehingga menimpa bagian bahu saya," ujarnya.
Sementara itu, Selly Ardianty (12), juga menjadi korban atas robohnya plafon kelas tersebut, yang menimpa bagian lehernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Mulyadi mengaku terkejut mendengar plafon SMPN 12 yang roboh atau ambruk tersebut.
"Setahu saya ruang kelas tersebut sudah tidak digunakan lagi, karena memang sudah tidak layak lagi," ungkapnya.
Menurut dia, ruang kelas yang plafonnya roboh itu, sudah masuk dalam penganggaran 2017 untuk dibangun kembali.
"Makanya begitu mendengar plafon ruang kelas itu roboh saya terkejut karena ruangan itu sudah tidak digunakan lagi. Ternyata pihak sekolah tahun ini menambah ruang kelas dalam penerimaan siswa barunya, makanya kelas itu digunakan sementara," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah menegur kepala sekolah SMPN 12 tersebut, karena telah melakukan penambahan penerimaan siswa baru, tanpa koordinasi dan menggunakan ruang kelas yang sudah tidak layak tersebut.
Mulyadi mengimbau, kepada pihak kepala sekolah agar lebih memperhatikan keselamatan para siswanya, dan tidak mengunakan ruangan kelas yang sudah tidak layak tersebut, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017