Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, kemarin, menyampaikan kuota haji Indonesia 2017 kembali normal dan naik 52.000 dari 168.800 pada 2016 menjadi 221.000 orang.
"Selain pengembalian kuota sebesar 211.000, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan tambahan kuota untuk Indonesia sebesar 10.000," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menlu Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno.
Presiden menjelaskan total kenaikan kuota haji untuk Indonesia 2017 mencapai 52.000 dibanding 2016 sebesar 168.800 menjadi 221.000 orang.
Jokowi menyebutkan kenaikan kuota haji itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan dirinya ke Arab Saudi pada September 2015 dan pertemuannya dengan Deputi Kerajaan Arab Saudi di Hangzhou, RRC pada September 2016.
"Dari pertemuan itu, saya telah meminta kepada Menag dan Menlu untuk melakukan pembicaraan lanjutan," kata Presiden.
Kepala Negara menyebutkan dari proses pembahasan tindak lanjut itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 menjadi 211.000 untuk tahun 2017. Kemudian ada tambahan kuota 10.000 menjadi 221.000.
Presiden menyebutkan sejak 2013 jumlah jamaah haji Indonesia dan lainnya mengalami pemotongan 20 persen karena perluasan pembangunan fasilitas di Masjidil Haram Mekkah.
"Indonesia menyampaikan penghargaan tinggi kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberi tambahan kuota haji kepada Indonesia," kata Presiden.
Menurut Presiden, penghargaan dan apresiasi juga disampaikan atas upaya Pemerintah Arab Saudi dalam meningkatkan kualitas layanan haji termasuk jamaah haji dari Indonesia.
"Dengan sudah adanya keputusan ini maka persiapan haji 2017 sudah bisa dapat dilakukan sejak dini," kata Presiden.
Presiden juga mendapat informasi mengenai rencana kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia pada Maret 2017.
"Tentunya kita menyambut baik rencana tersebut," kata Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017