Kutacane, Aceh Tenggara (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengelola Bandara Alas Leuser di Kutacane, Aceh Tenggara, dengan memiliki landasan pacu sepanjang 1.627 meter dan lebar 30 meter.
"Tahun ini, Bandara Alas Leuser akan kita hibahkan ke kementerian untuk pengelolaannya," ucap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tenggara, Muhammad Ali, di Kutacane, Aceh Tenggara, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu termasuk administrasi terkait dengan proses hibah dari pemerintah daerah setempat kepada pemerintah pusat.
Dengan dihibahkan aset bandara sipil terdapat di Kutacane tersebut, maka nantinya Alas Leuser akan dikelola oleh Direktorat Jenderal Udara Kemenhub.
Pihaknya mengharapkan akses transportasi melalui udara dapat lebih dimaksimalkan lagi terlebih dengan kehadiran beberapa operator penerbangan komersial tujuan ke Kutacane.
Seperti diketahui, Bandara Alas Leuser baru melayani penerbangan perintis dengan dua rute yakni Banda Aceh-Kutacane pergi pulang, dan Medan-Kutacane pergi pulang masing-masing dua kali dalam sepekan.
"Rencananya, dalam waktu dekat ini. Jadi nanti bandara ini akan dikelola oleh Kemenhub, agar lebih maju lagi," tutur Ali.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berjanji bakal mengubah wajah Bandara Alas Leuser berskala international saat melakukan kunjungan kerja ke bandara di Kutacane, Aceh Tenggara tahun lalu.
Menurutnya, bandara tersebut sangat layak dijadikan bandara berskala international atau hingga bisa didarati minimal pesawat jenis ATR 72, dan pesawat kargo seperti Hercules C170.
"Pada 2016, saya berjanji akan mengubah wajah bandara lebih modern lagi. Memang dibutuhkan biaya untuk pembenahan yang tidak sedikit jumlahnya, minimal sekitar Rp100 miliar," katanya.
Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin melaporkan situasi terakhir di bandara tersebut, serta situasi daerah dengan menyebut begitu besarnya manfaat positif dari pembenahan yang dilakukan.
"Geliat ekonomi khususnya di komoditi kakau yang menjadi salah satu ikon andalan daerah, agar dapat dengan mudah dipasarkan langsung dari Aceh Tenggara ke mancanegara," terangnya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017