London (ANTARA News) - Kalung perak berlapis emas berhias permata Mutumanikam karya pengrajin Indonesia, Delia von Ruet, menarik hati keluarga Harrod, pemilik jaringan swalayan yang sangat terkenal di London. Tidak saja itu, keluarga Muhammad Al Fayed -- ayah konglomerat Dody Al Fayed, teman kencan Putri Diana -- pun melirik bros baru koral berhiasan berlian dan berbentuk bunga yang harganya mencapai ribuan pound koleksi dari Lallure. "Keluarga Al Fayed ingin membeli seperangkat perhiasan yang terdiri dari kalung, gelang dan giwang," ujar Delia von Rueti, saat berpameran di KBRI London. Delia dan teman-temannya dari Mutumanikam Nusantara berharap perhiasan dapat diterima pasar Inggris. Produksi perhiasannya memang sudah diekspor ke Amerika Serikat, Jenewa, Milan, dan Zurich, tapi ia sangat ingin publik perhiasan Inggris bisa menerima hasil rancangan mereka. Alhasil, awal pekan silam ruang tamu Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia berubah menjadi toko perhiasan, sementara ruang pertemuan lantai dua menjadi catwalk bagi ibu-ibu Dharma Wanita yang tampil memakai perhiasan Mutumanikam. Usai peragaan para undangan yang terdiri dari para istri pejabat dan diplomat, termasuk putri Presiden RI I Soekarno, Kartika Soekarnoputri, membeli giwang yang terbuat dari mutiara. Yayasan Mutumanikam Nusantara yang merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk atas prakasa Ibu Negara Ani Yudhoyono. Lembaga inilah yang mendukung para pengrajin untuk melebarkan sayapnya ke berbagai negara. Sebelum ke Inggris, para pengrajin perhiasan Mutumanikam turut dalam pameran perhiasan terbesar dunia "Baselworld", di Basel, Swiss. Dalam pameran itu juga digelar seminar "An Introduction to Indonesian Jewellry" dengan pembicara Michael Hoare dari Perkumpulan Pengrajin Perhiasan Inggris (The National Association of Goldsmith -NAG) dan Michael Allchin dari Kantor standarisasi mutu perhiasan Pemerintah Inggris Assay Office, serta Chris Hartley dari pengelola pameran perhiasan Inggris "Internasional Jewelly London". Dalam seminar tersebut terungkap, perhiasan berlian asal Indonesia sangat berpotensi menembus pasar Inggris, asal terlebih dahulu memenuhi peraturan standarisasi perhiasan yang akan dijual di Inggris. Bekualitas Michael Hoare dari NAG melihat, mutu dan disain perhiasan yang ditampilkan para pengrajin Indonesia sangat berkualitas "Saya melihat perhiasan Indonesia sangat bagus dan kreasinya sangat mengagumkan. Peluang perhiasan Indonesia untuk masuk pasaran Inggris cukup besar," ujar Michael Hoare dari NAG. Selain mutu yang bagus, desain asal Indonesia memiliki ciri yang unik, berbeda dengan kebanyakan perhiasan yang beredar di Inggris. "Saya kira itu karena perhiasan Indonesia mendapat sentuhan budaya lokal. Ini fantastik," katanya. Michael Hoare juga melihat ada peluang kerjasama antara pengrajin Indonesia dan disainer perhiasan Inggris dalam memproduksi perhiasan. Sementara itu Michael Allchin dari kantor standarisasi mutu perhiasan Inggris mengakui peraturan yang diterapkan oleh pemerintah Inggris akan bahan perhiasan cukup ketat dan setiap perhiasan harus disebutkan kandungan emas maupun perak yang ada. Bahkan untuk perhiasan emas, pemerintah Inggris menetapkan kansungan emas tidak lebih dari sembilan karat, begitupun dalam penjualan khususnya giwang atau anting tidak bisa dicoba atau dikembalikan. Namun demikian, ia melihat bahwa para pengrajin Indonesia tidak perlu merasa takut, karena justru peraturan dibuat untuk melindungi para pengrajin sendiri selain untuk menjamin mutu perhiasan itu. "Tidak perlu takut, yang utama adalah bagaimana berkreasi membuat berbagai macam perhiasan sebaik mungkin," ujarnya. Kisah di balik perhiasan Sementara itu, Dutabesar Indonesia untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Marti M Natalegawa, mengatakan pameran ini dimaksudkan untuk mengungkap kisah di balik pembuatan perhiasan Indonesia. "Ini sangat menarik buat komunitas perhiasan Inggris," ujarnya. Kebanyakan perhiasan hasil produksi pengajin Mutumanikam dibuat secara khusus, dengan memadukan unsur-unsur etnik. Marti menilai perhiasan yang dibuat para pengrajin Indonesia tidak kalah dengan rancangan perhiasan dari luar, hanya saja promosinya yang kurang. Ia yakin dengan promosi yang gencar, produk perhiasan akan masuk pasar internasional. "Saat pameran di Jepang, mantan istri Presiden RI, Dewi Soekarno pun merasa takjub melihat hasil kerajinan perhiasan dari pengrajin Mutumanikam," ujar Herawatie Wirajuda. Begitupun, saat mengikuti pameran di Baselworld, Swiss, perhiasan Indonesia ditampilkan sejajar dengan koleksi perhiasan ternama. Dengan promosi yang terus-menerus, ia sangat yakin perhiasan Indonesia akan mampu menembus, bukan saja pasar Inggris, tapi negeri lain di belahan dunia. (*)
Oleh Oleh Zeynita Gibbons
Copyright © ANTARA 2007