Kami mengambil langkah-langkah untuk melarang impor, pembuatan dan pemasaran garmen ini di seluruh kota-kota kerajaan tersebut."
Rabat (ANTARA News) - Maroko melarang produksi dan penjualan cadar Muslim, sepertinya untuk alasan keamanan, ungkap laporan media, Selasa (10/1) waktu setempat.
Meski tidak ada pengumuman resmi oleh pihak berwenang di negara Afrika Utara tersebut, laporan itu mengatakan bahwa perintah Kementerian Dalam Negeri tersebut akan mulai berlaku pada pekan ini seperti dilansir AFP.
"Kami mengambil langkah-langkah untuk melarang impor, pembuatan dan pemasaran garmen ini di seluruh kota-kota kerajaan tersebut," kata situs berita Le360 mengutip seorang pejabat tinggi dalam kementerian dalam negeri itu.
Mereka mengatakan bahwa langkah itu dimotivasi oleh masalah keamanan, "sejak para bandit berulang kali menggunakan garmen ini untuk melakukan kejahatan mereka."
Kebanyakan wanita di Maroko lebih memilih jilbab yang tidak menutupi wajah mereka.
Niqab, yang menutup seluruh bagian kecuali daerah mata, juga dipakai di kalangan Salafi dan di wilayah yang lebih konservatif di utara, tempat ribuan ekstremis berperang di Suriah dan Irak.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017